Puisi tentang mudik lebaran
Puisi tentang mudik lebaran adalah kata-kata puisi untuk pulang kampung yang menggambarkan kerinduan dan perjalanan untuk pulang ke kampung halaman merayakan hari raya Lebaran.
Puisi mudik lebaran yang dipublikasikan blog berkas puisi ini menceritakanperasaan yang biasa dirasakan oleh orang-orang yang tinggal jauh dari keluarga dan kampung halaman mereka.
Puisi ini menyentuh hati karena mengingatkan kita tentang arti pentingnya silaturahmi dan kebersamaan dengan keluarga di hari raya Lebaran.
Dalam kesederhanaannya, puisi mudik untuk lebaran ini menggambarkan, suasana arus pulang, keindahan perjalanan mudik dan kebahagiaan berkumpul bersama orang-orang yang di sayangi.
MEMBELUDAK (Dominasi Arus Pulang Mudik) Oleh: Hari Untoro Dradjat
Kebersamaan yang mereka cari
Kembali menyambung tali silaturahmi
Menghubungkan ikatan yang terputus
Tradisi adat menghadapi hari idul-fitri.
Jalan-jalan dipenuhi arus mudik
Pulang kampung berbondong-bondong
Mudik melebihi kapasitas jumlah orang
Perjalanan membeludak ke kampung halaman
Dominasi arus jalan pulang mudik
Jalan padat sampai ke tanah kelahiran
Biarkan perjalanan macet membeludak
Jalan penuh keramaian berdesak desakan.
Telah hilang rasa penat dan lelah
Jangan lumuri peluh dengan rasa duka
Kejadian diperjalanan luber membeludak
Bagai pasar tumpah menawarkan cinderamata.
Jangan larang urat nadi berdenyut
Jalan seliweran sibuk mondar-mandir
Debu-debu terbang bercampur keringat
Mengharap bertemu kerabat di kampung halaman.
Ingin menumpahkan segala emosi
Hendak memohon maaf sepenuh hati
Menghadapi idul fitri penuh arti tersendiri
Lebaran membeludak dipenuhi makna religi.
Pulang lebaran yang penuh sesak
Demikian tradisi adat lewat berlalu
Hajat berlebaran tertinggal kenangan
Berharap idul-fitri tahun depan bisa guyub kembali.
08042023.
Demikianlah puisi tentang mudik lebaran, baca juga puisi tentang hari besar islam di halaman berkaspuisi.com