[puisi] aku merindukanmu, dan tidak pernah berhenti dari itu
Puisi aku merindukanmu dan tidak pernah berhenti dari itu. Setelah berbagai macam kata-kata puisi sangat merindukan seseorang yang di sayang dan tema puisi dalam diam aku merindukanmu.
Kembali puisi tentang merindu bergenre senandika dipublikasikasikan blog berkas puisi menceritakan mengenai sakitnya luka rindu karena cinta.
Lalu apa itu senandika, senandika adalah wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi yang diperlukan pembaca atau pendengar
Dan untuk lebih jelasnya tentang puisi aku sangat merindukanmu dan tidak pernah berhenti dari itu, disimak saja alur cerita puisi rindu yang mengharukan berikut ini.
AKU MERINDUKANMU, DAN TIDAK PERNAH BERHENTI DARI ITUPenulis: M.H
Genre: Senandika
Degup jantung terus berpacu.
Aku kewalahan melewati medan luka yang begitu panjang,
Tenggelam dalam harapan akan ada bahagia di depan sana.
Sementara hatiku hanya menginginkan kamu.
Kamu percaya jika ada orang yang lelah bertahan namun tetap di sini untuk menunggu perubahanmu?
Lalu jika ada yang menjemputmu setelah pergi, di setiap langkahnya ia meyakini bahwa kamu telah berubah
apa kamu percaya itu?
Terserah apa jawabanmu.
Aku di sini tengah memerankan itu-berusaha menjemputmu untuk kembali dan mempercayai perasaanku.
Ada setengah napasku yang kamu bawa pergi jauh entah ke mana.
Padahal di setengah napas itulah harapanku tergantung, mimpi-mimpiku menggunung.
Aku bukan tak mampu menikmati luka, bukan pula aku pura-pura kuat.
Tetapi ketahuilah, seluka dan setabah apa pun aku,
Aku tetaplah manusia yang mungkin saat ini sedang diperbudak cinta.
Sekarang aku sudah tidak berani lagi memimpikan sebuah rumah tangga bersamamu.
Aku juga sudah tidak lagi punya keberanian memunculkan rasa ke permukaan.
Janganlah menyebut luka adalah bagian dari cinta,
Sebab itu membuat aku akan merasa bahwa cinta adalah sosok menakutkan yang bisa saja merenggut nyawa.
Aku merindukanmu dan tidak pernah berhenti dari itu.
Aku tak pernah mendoakan kesengsaraan untukmu karena aku masih ingin bahagia,
Dan aku percaya kebahagiaan itu saat aku bersamamu.
Tak terbayang jika saja aku telah berada di hadapanmu,
Apakah setengah nyawaku sudah kau buang,
Atau kau tetap menyimpannya sebagai kenangan yang akan kau tertawakan?
Cukup sudah begini,
Cukup sudah menyakiti seseorang yang begitu mencintaimu.
Coba lihat mataku yang tidak pernah lelah memandangimu,
Dari sudut kelopaknya ada hujan yang tak berhenti saat ini.
Ada apa, sehingga kamu memilih berhenti setelah kita berjalan sejauh ini?
Adakah satu perbuatanku yang membuat hatimu pilu?
Adakah satu saja kesalahanku yang membuatmu tak nyaman berada di sampingku?
Maafkanlah jika memang semua itu benar adanya.
Selagi kakiku masih mampu mengejarmu,
Aku akan selalu mencoba.
Tetapi jika ternyata kembang cinta ini sudah luruh ke tanah, tangkainya patah.
Ikuti saja jejak yang tertinggal di sepanjang luka,
kau akan menemukanku yang sudah menjadi bangkai akibat cinta yang berujung pembantaian rasa dan nyawa.
Demikian puisi tentang merindukan seseorang yang mendalam, baca puisi tentang kerinduan dan puisi malam ini aku merindukanmu dihalaman lain berkaspuisi.com