Puisi (kritikan) keadilan sosial belum merata
Puisi keadilan sosial belum merata adalah rangkaian kata-kata kritik dan kata puitis tentang keadilan sosial di indonesia menjelaskan prihal permasalah dalam negeri ini yang tak kunjung selesai.
Bagaimana cerita puisi kritikan untuk pemerintah dalam bait puisi sosial yang dipublikasikan berkas puisi.
Apakah puisi tentang keadilan sosial belum merata bercerita seperti puisi keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia atau berkisah serupah puisi hukum tumpul keatas tajam kebawah.
Untuk lebih jelasnya puisi masalah keadilan sosial di indonesia disimak saja puisi kritik sosial dibawah ini.
Keadilan Sosial Belum Merata Karya : Haedar Edy
Gundah simpang siur di antara derap langkah
Linglung tak pasti arah
Prinsip kacau balau sulit terurai
Menyaksikan anak bangsa kehilangan jati diri
Kegamangan mengajak menderma paham
Tentang nilai-nilai luhur yang mulai luntur
Ku bisikkan pula cara tegapnya serdadu
Maju tiga langkah
Angkat tangan beri hormat
Pada Bendera Pusaka Merah Putih
Di situlah keberagaman erat bermartabat
Tafakur dan tetaplah pandangi
Hikmah apa yang terbayang di balik makna kibarannya ?
Bila nenek tua; renta bertongkat menggendong bakul tidak dipersilahkan duduk menikmati kursi bis
Jika anak-anak jalanan tidak diberi kesempatan mengecap nikmatnya bangku sekolah
Kalau penyandang disabilitas masih mengalami perundungan dan akses terbatas
Ketika tetangga kiri kanan makannya hanya pada hari senin dan kamis saja
Bila orang-orang miskin terusir sebelum memasuki pintu gerbang rumah sakit
Jika bayi-bayi masih banyak yang menderita stunting
Kalau hukum masih tumpul ke atas tajam ke bawah
Ketika keadilan sosial belum merata bagi seluruh rakyat Indonesia
Omong kosong !
Bila, jika, kalau dan ketika hanya larik-larik khayal belaka, lalu menjelma kalimat tanya tanpa diiringi rasa belas kasih
Omong kosong !
Bila, jika, kalau dan ketika hanya coretan-coretan jurnal pemangku kebijakan tapi terperangkap di laci meja
Omong kosong !
Bila, jika, kalau dan ketika hanya retorika-retorika bualan tanpa tindakan nyata
Hentikan saja ocehan; cakap besar tentang keberagaman itu
Lebih baik berdiri hormat di bawah bendera merah putih tanpa batas waktu
Atau
Terobos lampu merah beramai-ramai.
Demikianlah puisi kritikan keadilan sosial belum merata , baca juga puisi sosial kemanusian dan puisi kritikan untuk pemimpin dihalaman lain berkas puisi.