Puisi (mungkin lewat ini) Untuk penguasa negeri
Berikut ini adalah puisi untuk penguasa negeri dengan judul puisi mungkin lewat ini, berisi kata mengagumi dan kata kata sindiran untuk pemimpin yang tidak adil.
Bagaimana kata kata kekecewaan terhadap pemerintah dalam bait puisi politi berbentuk kritikan karena ketidakadilan yang dipublikasikan berkas puisi.
Apakah puisi untuk penguasa negeri bercerita seperti puisi sindiran untuk atasan yang tidak adil atau berkisah serupa puisi tentang pemimpin negara yang tidak menghargai rakyat.
Untuk lebih jelasnya puisi sentilan untuk para Penguasa negeri disimak saja puisi tentang kritik penguasa dibawah ini berjudul mungkin lewat ini.
MUNGKIN LEWAT INI Oleh : Jeff ana baba
1//
Pahamilah
Tiap puisi yang kuaksarakan
Dalam kata-kata yang sederhana
Dalam makna yang biasa
Berliaran kata tak beraturan
Mengagumimu dalam bait-baitnya
Menjadikanmu tulang rusuk hidup
Hingga terhanyut dalam dongeng-dongeng
Cinta dan cerita
Aku mengagumimu untuk bersama dalam gubuk sederhana
Yang didalamnya bersatu keluarga-keluarga
Melarat cacat tanpa emas berkarat
Mengagumimu,
sebab kata cintamu dahulu
Membuatku tertunduk lugu
Aku rela menyatukan keluargaku
Dari berbagai pelosok,
Dari yang menetes terik gerobak
Dari yang berjamu sampah untuk hidup
Dari yang mengantri koran lampu merah
Dari yang terbujur kaku menunggu mati
Berkumpul
Untuk Memilihmu sebagai kekasih
Yang damai hingga kita bersatu bersulang
Duka cita
Menepis kesedihan dengan canda dan tawa
Hingga rukun merangkul anak cucu
Lalu
Kita berjanji
tuk saling melindungi
Walaupun nanti aku terburuk pada jalanan kota,
Pada jembatan-jembatan tua
2//
Gulir waktu berganti
Engkau menghilang
Tanpa tahu kabar
Ada, namun seperti
Tak nampak pada gubuk
Yang dahulu kita janji bersandar
Aku kini terseret
Pinggir jalanan
Aku kini terpuruk
Kolong jembtan
Lalu
Dimana engkau yang dahulu,
Katanya mencintaiku dengan tulus
Walaupun aku terburuk dalam kehidupan?
Sungguh
Aku tak lagi kau hiraukan
Kau mengganggapku hanyalah
Sampah jalanan
Yang bau
Bersarang penyakit jika
Sekejap kau indahkan
Sejujurnya
Aku berharap engkau merangkulku
Merawat hingga tamat
Melayakan hidup seperti halnya janji-janjimu
Akankah engkau
Kembali mencintaiku?
3//
Dalam kesedihan
Yang berkepanjangan
Aku ingin kau
Menepati janjimu
Mencintaiku
Walaupun kini aku tak
Seindah dahulu
Walaupun keluarga-keluargaku
Melarat sosial cacat
Sejujurnya kini
aku menyesal
Memilihmu dahulu sebagai
Teman hidup
Maaf
Mungkin lewat ini
Lewat kata yang sederhana
Engkau dapat melihat
Dapat membaca
Dapat mengambil makna
Bahwa aku
Menyesal telah mengindahkan janjimu dahulu
Sungguh sakit
Sebab kini aku baru menyadari
Aku tersesat dalam kata-kata cintamu
#penguasaNegeri
11/08/21
Demikianlah puisi untuk penguasa negeri baca juga puisi melawan ketidakadilan dan puisi pemimpin baru harapan baru dihalaman lain berkas puisi.