Puisi menyambut hari ulang tahun republik indonesia
Dalam rangka menyambut hari ulang tahun republik indonesia dan memperingati hut proklamasi, dimana hari kemerdekaan indonesia diproklamirkan.
Puisi untuk indonesia yang dipublikasikan berkas puisi adalah rangkaian kata-kata kritik untuk pemerintah dari penulis yang bela negara lewat bait puisinya.
Bagaimana kata kata kritikan pedas dalam bait puisi tema menyambut hari ulang tahun republik indonesia. apakah bercerita seperti puisi kemerdekaan 17 agustus atau bercerita seperti puisi hari kemerdekaan singkat dan bagus.
Untuk lebih jelas disimak saja puisi kritik indonesia berjudul detik menjumpai tujuh enam, dibawah ini.
DETIK MENJUMPAI TUJUH ENAM Oleh : Jeff ana baba
1//
Jarum waktu
berjalan tak henti
Menjalar menit
Yang berlalu menelusuri sunyi
Hari berganti hari
Seakan mati
Persada kehilangan pola pikir
Lalai,sunyi menampar bilik-bilik Negeri
Soekarno dan Hatta
Nisan meratapi duka tanah ini
Yang kian bergulir
Detik menjumpai tujuh enam
Seakan tak temu merdeka dari hulu hingga ke hilir
2//
Merdeka ?
Iya merdeka !
Hanyalah julukan untuk petinggi
Namun bukan untuk rahim pertiwi
Yang berdaki polusi
Yang beratap terik
Yang bermandikan hujan
Yang diperbudak kebijakan
Terbujur kaku
Sebab demokrasi hanyalah untuk para kaki tangan
penguasa negeri
Namun tidak untuk kami
3//
Dimana
Empat lima yang dahulu
Mengangkat dan mengikat derajat rakyat
Dengan Idiologi Bangsa
Menjunjung tinggi
Bahwa rakyat adalah utusan utama
yang harus diutamakan tanpa syarat
Masih berlakukah
Sampai hari ini ?
Ataukah telah hilang diterpa
bangganya merdeka dan coretan lembaran sejarah ?
lalu kalian lupa bahwa rakyat adalah korban yang berdarah-darah dan berhak untuk merdeka ?
Runcing yang dimuliakan dahulu
Berselempang merah putih pada dada-dada perjuangan itu
Kini
Berbalik melawan
Kembali menikam rusuk hingga jantung rahim pertiwi yang malang
Baji****
4//
Veteran hanyalah sampah
Yang tak diperduli oleh bangsanya sendiri
Anak jalanan menjadi candu pada jalanan tempat berteduh mengantri hari menjumpai mati
Serjanah mudah tak temu pekerjaan yang dijanji
Ijazah hanya menjadi penghias meja dan kursi
Pendidikan tak merata
Berharap kami adalah generasi-generasi Budi pekerti yang dimuliakan untuk Negeri
Hahahaha
Bajingan
5//
Hei ....
Sadarlah ..!!!!
Sudakah pantas
kau katakan merdeka sampai menjumpai tujuh enam ini ?
Cermati maknai setiap goresan pena ini
sejujurnya sedikitpun merdeka tak pernah kami temui
Kami
Ditindas oleh kebingungan kebijakan
Kami diperbudak oleh para mafia jabatan
Sialan
Untukmu
Selamat menjumpai detik Tujuh enam
Namun berhati-hatilah dengan sejatinya detak doa para rakyat yang tertindas
Mereka
Yang sampai kini
Tak temu sejatinya merdeka pada teduhnya sang saka dan hangatnya dekapan sayap Garuda
Salam
24/07/21
Demikianlah puisi untuk menyambut hari ulang tahun republik indonesia, baca juga puisi kemerdekaan di masa pandemi dan puisi untuk 17 Agustus-an dihalaman lain berkas puisi.