Puisi kritikan pemimpin | Pemuja berhala
Puisi pemuja berhala adalah puisi kritikan pemimpin atau puisi kritik untuk pemimpin ditulis dalam tema puisi sindirin untuk pemimpin atau dalam bentuk puisi politik sosial.
Bagaimana kata kata kritikan atau kata sindiran dalam bait puisi tentang kritikan pemimpin yang diterbitkan berkas puisi, apakah puisi kritikan pemimpin bercerita seperti puisi pimpinan atau tentang puisi pemimpin ataukah berkisah seperti puisi pemimpin yang baik.
Untuk lebih jelasnya puisi kritikan pemimpin yang dipublikasikan berkas puisi disima saja judul puisi pemuja berhala berikut ini.
PEMUJA BERHALAOleh: Panji Bhuana
Bumi merintih tertikam pedih,
Keangkuhan dunia hebat berdalih,
Gedung-gedung pencakar langit berdiri megah,
Sawah-sawah kekeringan tiada lagi basah,
Pepohonan merangkas kambium lapuk lepas,
Tangan-tangan angkara mengoyak beringas,
Akar-akar hampa tinggallah ampas,
Semua diselesaikan tuntas tanpa bekas,
Langit murka menggelegar membahana,
Kilatan bunga api berloncatan mengguncang suasana,
Jiwa-jiwa menciut di ancam bahaya,
Banjir bandang melanda bumi laksana lautan segara,
Lautan mengamuk melibas bumi remuk,
Hamparan dunia berubah aneka bentuk,
Keresahan menjalar di dalam desah nan suntuk,
Kedamaian sirna menguap koar selaksa kutuk,
Tuding menuding keluar dari isi kepala,
Tidak ada yang mau disalahkan apa dan siapa,
Sebuah pembenaran melukis cacat cela,
Yang selalu berkibar di hati para pemuja berhala,