Puisi renungan kehidupan | Bertanya kepada hati
Puisi bertanya pada hati adalah puisi renungan kehidupan atau puisi renungan hidup dirangkai dengan kata-kata puisi motivasi menjelaskan tentang perjalanan kehidupan manusia.
Bagaimana cerita lengkap puisi renungan kehidupan dalam bait puisi bertanya kepada hati yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi renuungan hati atau puisi kehidupan yang berkisah tentang pahitnya hidup.
Untuk lebih jelasnya puisi tentang renungan hidup dan kehidupan yang diterbitkan berkaspuisi.com disimak saja puisi berjudul bertanya pada hati dibawah ini.
BERTANYA KEPADA HATIOleh: Panji Bhuana
Sudahkah bertanya kepada hati,
Tentang perjalanan hidup yang sudah di jalani,
Renungkan eksistensi diri,
Mau kemana melangkah sesudah ini?
Selaksa sikap banyak membohongi diri sendiri,
Antara niat, tekad dan lampah yang terjadi,
Kegamangan perlahan menikam urat nadi,
Sehingga tanpa di sadari menimbulkan kontradiksi,
Adanya derita dan bahagia dalam meniti,
Terjebak dilema dalam arogansi dan obsesi,
Ketika iradah Allah tidak terpenuhi,
Jiwa menjadi kosong tanpa isi,
Belum lagi bila bicara tentang ikhlas, uzla dalam sufi,
Jejak tasawuf terasa kering terbakar matahari,
Bagaimana akan menjadi indah titian abadi,
Bila keinginan dan napsu mengkebiri akal hati nurani,
Cermin yang memantulkan jiwa melukis elegi,
Selama piala hati berselimut debu bumi,
Kembali menjadi abu bangkai yang tak berarti,
Sesal dan bahagia hanya kita sendiri yang mengerti,
Bekasi, 5 Oktober 2020