Puisi kritik untuk alam yang rusak | Palung Semesta
Puisi palung semesta adalah rangkaian kata kata puisi kritik untuk alam yang rusak dan puisi kerusakan alam dirang dengan cerita puisi tentang alam dan manusia menjelaskan kerusakan alam akibat ulah tangan manusia.
Bagaimana cerita lengka puisi kritikan terhadapa alam yang rusak dalam bait puisi palung semesta yang dipublikasikan berka puisi, apakah bercerita seperti puisi bumiku menangis atau puisi alamku telah rusak atau berkisah seperti cerita puisi tentang menjaga alam.
Untuk lebih jelasnya puisi kritik untuk alam yang rusak disimak saja puisi berjudul palung jiwa dibawah ini agar mengerti arti puisi dan maknanya.
PALUNG SEMESTAOleh: Panji Bhuana
Tanah-tanah tandus
Ladang dan huma tergerus
Sawah-sawah tak terurus
Pemilik berbeda status
Pohon-pohon meranggas
Ranting-ranting berderak lepas
Badai topan menghempas
Tersisa hanya bekas
Mulut-mulut menganga
Kelaparan membuka belanga
Jejak tiada tenaga
Selaksa luka terbeli harga
Pikiran-pikiran meresah
Bumipun turun gelisah
Langit memendam marah
Lautan geram membasah
Gap-gap mengangakan palung dalam
Larut kedamaian suram
Benak menyimpan sekam
Sebentar lagi lengkap sudah hari menjelang malam
Didalam kegelapan
Tak bisa lagi membedakan
Mana lawan mana kawan
Adu domba merusak persatuan
Senoktah misbah
Pancarkanlah dalam selaksa arah
Sadarilah sebelum bumi merekah
Tunduk sujud kepada Allaah
Bekasi, 10 Juni 2020