Puisi Bangkitlah - Oleh Boedi R Budiman
Berikut ini adalah puisi tentang bangkit dengan judul puisi bangkitlah, bagaimana kata kata bangkit dalam bait puisi semangat bangkit yang diterbitkan berkas puisi..
Untuk lebih jelasnya puisi berjudul bangkit, disimak saja puisinya dibawah ini agar mengerti arti puisi dan maknanya
BANGKITLAH Oleh: Boedi R Budiman
Ini siang, jalan-jalan mulai memanas
Suara berisik deru mesin-mesin
Bercampur debu,
Suara knalpot lalu klakson
Memekik telinga mengundang polusi
Di sebrang jalan, kulihat
Seribu wajah memerankan lakon
Berbeda Judul cerita kehidupan
Berdialog tentang kelaparan,
Kemiskinan lalu penghianatan cinta
Tentang apasaja
Jalanan bagai panggung teater retorikal
Berbagai suara bak irama musik
Kadang sumbang,
Merdu membelai mesra bersama angin
Menidurkan mata, memulai kisah mimpi siang bolong
Haruskah harapan sirna dalam kemalasan
Ingatkah periuk nasi yang kosong
Perapian mulai dingin
Air ledeng yang tersumbat
Aliran listrik mulai padam
Gelap!
Lihatlah piring-piring telah kosong di meja makan
Airmata seorang istri, ibu
Melihat jerit tangis buah hati
Dengarlah suara keroncongan anak-anak
Meringis, memegang perut yang lapar
Siapa?
Dimana aku?
Bangkitlah!
Suami atau ayah
Satu definisi peran kehidupan
Tega membiarkan carut marut kemiskinan
Bangunlah dari terik matahari
Bawalah kebahagiaan di senja nanti
Cahaya terang, renyah tawa keluarga
Menikmati keheningan malam
Bersama menuai mimpi
Harapan esok lebih baik
Bangkitlah...
Ini siang, jalanan mulai memanas
Biarkan keringat terus bercucuran
Jangan lelapkan tidurmu
Tuhan tidak akan pernah mengubah satu takdir
Usah sia-siakan waktu berlalu
Teruslah bekerja,
Berusahalah semampu kau bisa
Sempatkan berdoa,
Mengetuk kasih sayang Tuhan
Merestui perbaikan hidup, kehidupan
Bangkitlah...
Apapun yang dikatakan orang
Dengarlah yang membawa perubahan
menjadi lebih baik
Bulatkan tekad jangan sampai hilang
Perjalanan masih panjang
Sebelum akhir, Tuhan memintamu pulang
rbm-Garut, 16/02/2021