Puisi (alam) Ilalang Merindu Hujan
Puisi ilalang merindukakan hujan adalah rangkai kata-kata puisi alam dan puisi tentang musim kemarau menjelaskan keadaan alam dimusim yang kemarau.
Bagaimana cerita puisi ilalang merindu hujan dalam bait puisi alam yang diterbitkan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi tentang alam singkat atau puisi tentang hujan singkat ataukah berkisah seperti puisi tentang alam yang rusak
Untuk lebih jelasnya puisi tentang ilalang merindu hujan, disimak saja puisinya dibawah ini agar mengerti arti puisi dan maknanya.
Ilalang Merindu HujanOleh: Naya Inyah
Gurun mengering sudah
Pijakan kaki terasa panas
Angin tak lagi sepoih
Seakan hilang terlindas
Debu dari moncong moncong cerobong asap penguasa penguasa rupiah
Mereka yang sebenarnya adalah badan badan pribumi Indonesia
Yang amnesia karena uang untuk di saku besarnya
Yang seakan tak ada cukupnya
Demi kemegahan dunia
Di bangunnya dingding dingding meninggi
Berlomba bak ingin mencakar langit
Ingin ini diri paling mumpuni
Di antara pesaing pesaing yang suka berkelit
Panas bumi sudah
Hijau tak lagi mengembang
Malah menyusut kusut seperti ilalang
Yang merindu hujan basah
Karena sepertinya kini tidak seperti dahulu
Kemarau seakan memanjang ke musim
Sehingga hujan menjauh seakan berlalu tak mau tahu
Bumipun seakan suram
Ilalang pun merana
Tak lagi gembira
Pemanasan global di sebutnya
Dampak dari hilangnya paru paru dunia
Oleh dinding dinding yang meninggi
Berdiri menjulang di atas bumi
Jakarta 3 Agustus 2020