Puisi Sesal Karena Kehilangan Cinta
Puisi sesal karena kehilangan cinta adalah cerita puisi tentang kehilangan cinta yang dikisahakan dalam kata kata cinta sedih karena cinta yang hilang.
Bagaimana cerita puisi sedih karena cinta dalam bait puisi cinta yang hilang dipublikasikan blog berkas puisi.
Untuk lebih jelasnya tentang kata kata sesal karena cinta hilang, disimak saja puisi tentang cinta sedih dibawah ini berjudul kehilangan cinta.
Puisi Kehilangan CintaOleh: Robert Paidjo
Dulu dini angin selalu membuka jendela hati
Menyuguhkan secawan hangat doa jejak langkah
Cium lembut dalam bisik
cinta seakan tak akan terusik
Berdua berarak berarah
bersauh berlabuh di dermaga sakinah
Kini aku kerap berdiri sendiri
menatap buih menepi
Pagi pergi hilang peduli
Kucoba mengejar bayang panjang
Malang aku letih kehilangan hati
Di rumah aku kehilangan ramah
Dinding dinding marah
Pigora pigora di atasnya kehilangan cerita
Kutanya lampu di ruang tamu bisu
Gelas gelas di meja makan diam
Mertua membuang muka
Anak perempuanku berpaling muka
Istriku kehilangan kata kehilangan muka
Aku tertidur dalam dengkur penuh luka
Pada lamun sekuntum malam meranum
Putriku tersenyum santun
kucium sebelum pergi bersama halimun
Istriku merajuk
Kupeluk sebiduk kami lelap lelah dalam syahdu peluh menyejuk
Aku terjaga mengemas mimpi alam bawah sadar
Sedih sesal sedalam palung tanpa dasar
Aku rindu sapa
Rinduku punya siapa
Aku ingin direbah
Dadaku sudah sepi hampa
Setelah perselingkuhanku istriku melukis hati di atas batu
Kupinta redam dendam yang dia pendam diam diam
Aku kehilangan retorika saat dia bacakan cinta dalam gurindam
Kutulis ketika kami sama sama tenggelam mabuk kasmaran masa masa remaja silam:
Engkau adalah udara yang kuhirup di setiap napas cinta
Engkau wangi melati yang kutangisi
ketika luruh jatuh ke bumi
Aku minta jawaban atas nama pujangga
Yang berlian mengungkapkan cinta
Aku menuntut penjelasan piawai seorang penyair
Yang berucap di atas pikir
Bukan pernyataan seorang suami
Karena aku sudah menjanda di ranjangku sendiri
Kutemukan kebisuan pada lelaki lelah letih
Laksana sajak aku kehilangan rima
Seperti puisi aku tak memiliki diksi
Tak pernah dideklamasikan lagi
Hilang arti