[Puisi] Hikayat Bantal Guling
Berikut ini adalah puisi tentang hikayat dengan judul puisi hikayat bantal guling, bagaimana cerita puisi hikayat yang dipublikasikan blog berkas puisi kali ini.
Untuk lebih jelasnya cerita puisi tentang hikayat, disimak saja dibawah ini puisi berjudul hikayat bantal guling.
HIKAYAT BANTAL GULINGOleh: Tito Semiawan
Ruang dan waktu masih muda dan naif
Bantal dan guling berkelana di padang mimpi
Berbunga cinta berdahan rindu
Berjalan ke arah mata memandang
Melintasi hamparan riak suka dan duka
Mengenakan sarung bermotif geometri berwarna harapan
Mereka mematut di hadapan kaca rias retak
Dalam perjalanan mengarungi mimpi
kadang beban menindih tubuh
dan dimensi menjadi rumit
Sering juga terpercik liur
Aroma lelap yang perlahan melumas dengkur
Setiap lelah yang pejam mata
maka lekuk bantal digenangi peluh
Dan guling tercekik erangan nafas
Ketika malam kian absurd
Kenyataan bersalin rupa oleh janji sejuta bintang
Mimpi melompat dari realitas menjadi baka
Sebab lelap terus menghujam
Perselisihan materi dan alam wadag
memisahkan duka dan durjana
Seperti orgasme meninggalkan raga
Mereka menjadi kekasih dalam peluk lelap
Di balik selimut tebal beraroma bunga bakung
Adapun ranjʌng pengantin
Alfa omega syʌhwat yang terlarang
Penjara norma dan perilaku er0tis
adalah wadah berbagi imaji
Tempat bantal dan guling bertualang
menjelajah semua khayal liar
Terkadang mereka hanya serupa sahabat
Mengawal doa dan tidur yang senyap
Berpelukan erat menjaga lelap tak lesat
Menanam malam hingga larut
Memetik bintang di bejana cinta
Memeluk senyum di bibir dukana
hingga kita melebur menjadi satu