Puisi Gunung Seribu Tangga
Berikut ini adalah puisi gunung seribu tangga. Bagaimana maksud dalam bait puisi tentang gunung yang dipublikasikan blog berkas puisi.
Untuk lebih jelasnya tentang puisi gunung seribu tangga, disimak saja dibawah ini puisinya agar mengerti maksud dan makna tentang puisi gunung seribu tangga.
GUNUNG SERIBU TANGGAOleh: RISZALBOY
gunung keramat Muria menghembus hujan
lembab di rambut dan pungggungku
Igauan kumbang-kumbang emas
Suara lengking tapir yang memikat pejantan
Membuat suara-suara trenyuh
syahdu si angin-angin menghardik dedaunan
Tangga tangga menuju langit yang panjang tongkat rapuh seakan mereot berbelah dua
di sisi kanan kiri tenda-tenda zamrud berlian permata dengan penjaga musiman bersahutan
gamelan lembut merangkul jidat langit
yang tergerai jatuh dekat kakiku
begitu jauh darimu
Ku ingin mendekat yang hening
Duhai periang menarimu di buih putih masa lalu
“white coffe lebih nikmat pake es”
Bersama Indomie rebus yang dibakar sisa kayu
Adikku memandang minta aku setuju
ikat kepala surban kuning
aku pakai di kepala untuk menghormatimu
o duhai periang yang tak pernah aku bersapa–
betapa sunyi kematian tanpa tangis tanpa warisan
Namun tidak denganmu
Kau kekasih diantara kekasih
pada upacara kematian periang tak pernah kukenal
betapa indah terkenang senyummu yang penuh kehidupan!
TANGERANG 14/2/2020