Kumpulan Puisi Untuk Kekasih Sejati
Kumpulan puisi untuk kekasih sejati adalah sekumpulan puisi buat kekasih yang dirangkai dengan kata kata cinta sejati.
Kumpulan puisi untuk kekasih yang dipublikasikan blog berkas puisi berisikan beberapa puisi kekasih diantaranya:
- Puisi satu kau kekasih
- Puisi kekasih sejati
- Puisi jarak tak lagi memiliki
Bagaimana kata kata puisi untuk kekasih dalam bait puisi buat kekasih yang dipublikasikan blog berkas puisi, untuk lebih jelasnya puisi tentang kekasih, disimak saja dibawah ini beberapa puisi kekasih dalam kumpulan puisi untuk kekasih sejati.
PUISI SATU KAU KEKASIHOleh: Cempaka Ayu
Hingga senja menipis kala kelabu rambutku
Tiada lain kau jua
Bahkan kala maut menjemput
Ku ingin kau penghantar do'a ku
Hingga tiba di akhir waktu
Tetapkan genggam tangan
Tak terpisahkan
Walau kan terbungkuk
Sebab satu kekasih, dirimu
Dimana aku tulang pelengkap
Rusuk akhir hitungan
Saat waktu henti beredar
Hingga setarik nafas menua
Kau yang tertetapkan
Sama tersengal meniti jalan
Takan terpisahkan
Bandung Selatan, 23-02-2019
PUISI KEKASIH SEJATIKarya : Kilur Sangbayang
Februari yang entah keberapa; begitu miris
Para titian yang bergerak hanya untuk pencari nikmat sejati
Rasanya begitu nyatanya begini namun semua hanya kemanjaan netra
Jejak pagi, siang dan masuk senja sesering mata bertanya pada pikir
Di mana nikmat sejati sebelum malam merambat datang lalu menenggelamkan
Sedangkan buah yang ditanam belumlah cukup untuk dipanen, masih ada yang gabuk karena keikhlasan sulit dalam pelukkan
Sejatinya nikmat sejati itu kosong semasa membutakan panca indra dan hanya pintalan kekata terpanjatkan memohon kasih_Nya untuk mendapatkan nikmat sejati itu terasa
DIA_lah kekasih sejati yang membuka pintu membawa masuk pada kehidupan sejati.
Jakarta, 240219
PUISI JARAK TAK LAGI KUMILIKIKarya : Cahaya
Saat jarak tak lagi kumiliki,
Kau titipkan segunung rindu dan air mata
Hendak kemana kubawa kerinduan yang melahirkan sunyi
Hendak kemana kuhantar kepiluan berselimut duka
Di ambang senja tangis menyapa
Aku yang mencintai jarak, direnggut janji yang terikrar
Tak lagi dapat kucium tangan yang beraroma cinta
Tak lagi kudengar butiran mutiara kata
Ooh Tuhan...
Kenapa terlalu cepat kebersamaan ini Engkau hentikan
Kenapa terlalu singkat taman kasih bersemi
Daun yang belum menguning jatuh
Cahaya itu telah padam
Dan aku kehilangan lentera
Pohon rindang tempat bersandar telah patah
Suluh penguat ikhtiar melambaikan salam kesyuhudan
Selamat jalan embun jiwa...
Tenanglah engkau disana bersama sutra kasih-Nya