Kumpulan Puisi Rasa Tak Terucap
Kumpulan puisi rasa tak terucap adalah sekumpulan puisi tentang perasaan cinta yang tak mampu terucap hanya terpendam di dalam hati.
Kumpulan puisi rasa yang tak terucap yang diterbitkan blog berkas puisi berisikan beberapa puisi tentang cinta diantaranya:
- Puisi rasa tak terucap
- Puisi tak semanis madu
- Puisi kidung renjana
Bagaimana kata kata cinta dalam bait puisi cinta tentang rasa yang dipublikasikan blog berkas puisi, untuk lebih jelasnya cerita puisi tentang rasa perasaan disimak saja puisinya dibawah ini
RASA TAK TERUCAPKarya: Samodera Berbisik
Lirih merambati hati, perlahan menyentuh jiwa
Mengisi lorong-lorong sepi, tanpa seberkas cahaya
Hanya gema suara diri, melantunkan senandung luka
Memantul menembus dinding-dinding beku
Pintu, jendela begitu rapat terkunci
Agar tak berlompatan ingatan kedukaan
Mengusik setiap damai bertandang
Membawa senyum kebahagiaan
Kini mimpi menjalar, melingkari ruang sunyi
Hingga sudut-sudut tersembunyi, terketuk hangatnya imajinasi
Tepat pada palung paling jantung, inspirasi terhenti
Tertuang rasa tak terucap, mewarnai selembar kanvas hati
Tangerang , 26 Februari 2020
TAK SEMANIS MADUOleh: Emy Rahayu
Awan yang pernah terlukis Indah
Di hiasi indahnya tarian nada
Begitu memikat dan mempesona
Erat di ruang_ruang sunyiku
Terlengkapi alunan rindu
Yang syahdu membuat
Terasa terbuai rasa kalbu
Membuatku terbelenggu
Namun lukisan telah
Tersapu angin entah
Dimana jatuhnya
Samar dari ingatanku
Bisikan angin itu
Selalu mengusik
Dalam benakku
Ada apa gerangan
Diam membisu
Sepatah katapun
Tak terucap dari
Lidah manismu
Sungguh kata_kata
Manis itu tak sesuai
Dari bilik hatimu
Ternyata hanyalah
Suatu penghias
Bibir Manis
Tak semanis madu
Yang pernah kau suguhkan
DALAM ARTI TEMBANGNYA
LANGGAM LAMIS
9/2/20
Kidung RenjanaOleh: Metta Pratiwi
Tatapmu pijarkan gemintang dalam pekatnya rasa yang tak terucap. Gemuruh dalam sukma tiada terbendung. Senandung syahdu mengalun, iringi kidung renjana yang lembut menyentuh.
Aku mulai menari, tarian peri yang ingin meniti pelangi. Jejak demi jejak terukir bersama binar rembulan. Perlahan namun kian terpatri, seiring debu waktu yang menemani.
Duhai tatap berpijar gemintang, indahmu terangkum dalam kenang.