Kumpulan Puisi Bimbang yang Mendalam
Kumpulan puisi bimbang yang mendalam adalah sekumpulan puisi bingung harus bagaimana atau puisi sajak dilema yang dipublikasikan blog berkas puisi kali ini.
Kumpulan puisi tentang bimbang yang mendalam ini berisikan beberapa puisi bimbang dengan dengan perasaan diantaranya:
- Puisi bimbang mendalam
- Puisi kala aksara mulai letih
- Puisi keraguan
Bagaimana kata kata bimbang dalam bait puisi tentang kebimbangan yang dipublikasikan blog berkas puisi.
Apakah diantaranya ada yang berkisaha seperti puisi sedih karena bimbang atau puisi cinta bimbang, untuk lebih jelasnya makna puisi bimbang disimak saja puisinya dalam kumpulan puisi bimbang mendam dibawah ini.
Puisi Bimbang yang MendalamOleh:Eozzi
entah apalagi yang harus kukatakan...
serasa bibir ini keluh karena kehabisan kata kata...
tak bisakah ketenangan hati kudapatkan...
perasaan di dalam hati yang berkecamuk
jadi satu antara cinta dan kebimbangan...
terlukanya hati begitu dalam
sehingga ingin rasanya mengakhiri semua ini...
tapi rasa dan bisikan kalbu yang suci
membuat diri ini bisa menahanya...
akankan menyerah dengan semua ini...
ya robb Yang Maha Suci...
berilah sinar petunjukmu
agar hitamnya hati ini terhapus...
dan kebimbangan berganti
keindahan hati dan kebahagiaan...
KALA AKSARA MULAI LETIHKarya: Lilik Puji Lestari
Senja meringkuk dalam selimut malam
Keheningan menyatu dalam jiwa
Desir angin membawa gerimis
Menghantar dingin gigil raga
Tak henti sudut mata melinang
Goresan tinta buram di atas kertas usang
Menari sang pena tanpa lelah
Walau aksara buram tak terbaca
Dingin semakin membekukan raga
Jemari mulai gemetar menoreh
Sekuntum mawar layu di sudut kamar
Menjadi saksi duka akan sebuah rasa
Entah sampai kapan pena kan menulis
Tentang duka, gelisah, bimbang, akan rindu
Rindu akan sebuah harapan
Yang terlahir dari rahim mimpi
Kini pena mulai gemetar letih
Terkapar dalam duka yang mendalam
Goyah langkah tak tahu arah
Akankah asa tinggallah menjadi aksara
PUISI KERAGUANOleh: Syarif Widodo
Nampak masam terasa.
Sebuah aroma terasa.
Bercampur dengan hasrat.
Ia bertempur bimbang.
Ketika ia mengupas kulit.
Mencari tahu sejati.
Dengan rasa ingin tahu mengunung amarah.
Terasa berdesir angin, menerbangkan asa.
Jika, engkau hendak mencari tahu.
Maka, aku siap bertelʌnjang jiwa dan ruh.
Agar yang nampak dimatamu sebuah keburukanku.
Dan, agar engkau benar tahu, siapa aku sebenarnya.
Dan hilangkan rasa ragu dihati.