Puisi Kematian - Oleh Suhawi
Berikut ini adalah puisi bertema kematian yang berjudul puisi kematian. Bagaimana cerita puisi tentang kematian dalam bait puisi tema kematian yang terbitkan blog berkas puisi.
Apakah sama halnya dengan cerita puisi menunggu kematian atau tentang puisi kegelapan kematian, untuk lebih jelasnya disimak saja dibawah ini puisinya.
PUISI KEMATIANOleh : Suhawi
Bila aku mati hari ini
Anak, istri, keluarga tidak akan melihat ku lagi
Tidak mengetahui kenapa mati disini.
Ia hanya akan dapat cerita versi
Roda kehidupan terus berputar.
Mereka yang aku kasihi akan menjalani kehidupan untuk kemudian melupakan, ingat pun mungkin hanya sebentar.
Harta yang dimiliki dapat ganti kepemilikan, bisa bertahan pun hanya sebentar.
Betapa sedikit yang dapat ditinggalkan kepada mereka yang ada disekitar.
Lakon kehidupan
Citra dengan cerita tumpang tindih berhimpitan.
Entah sebagai apa akan dikenang oleh meraka yang mentasbihkan.
Boleh jadi aktor utama, atau bahkan figuran tanpa peran.
Oh Tuhan, betapa banyak nikmat yang telah disiasiakan.
Bersama orang yang dicintai dengan saling mengasihi merupakan anugerah kebahagian.
Kepakan sayap tak mampu menjangkau memberi pelukan penuh kehangatan.
Disini hanya bisa mendoakan dari ganasnya kehidupan.
Mungkin masih ada kesempatan untuk bersama.
Tertawa riang penuh bahagia melepas penat dunia yang fana
Bilapun itu tidak bisa dialami, sempatkan untuk bahagia bersama dalam alam kelanggengan.
Kini hanya bisa sabar dan berdoa untuk kami semua.
Andai Engkau kasih kesempatan.
Jadikan sebagai alat mengukir keabadian kebajikan.
Agar yang tabah dan sabar bisa bangga sambil mengenang dengan senyuman.
KepadaMu aku bersimpuh sekaligus berserah.
Porong, 27 Sept 2019