Puisi Anak Pinggir Jalan
Berikut ini adalah puisi sosial dengan judul puisi anak pinggir jalan, bagaimana kata kata puisi tentang anak pinggir jalan dalam bait puisi tema sosial yang dipublikasikan blog berkas puisi.
Untuk lebih jelasnya tentang puisi bertema sosial, disimak saja dibawah ini puisi berjudul anak pinggir jalan.
Anak Pinggir JalanOleh:Natasya Christina.
Kulangkahkan kakiku
menyusuri jalan ditemani polusi dan debu,
terperangkap dalam hiruk pikuk kota.
Gedung-gedung tinggi menjulang
berkuasa di mana-mana.
Melahap habis seluruh lahan.
Begitupula sampah-sampah pabrik, berserakan di setiap sisi jalan.
Entah mau jadi apa kota ini.
Terkapar begitu mengenaskan.
Dari kejauhan
nampak seorang anak kecil
duduk seorang diri, lusuh tanpa alas kaki, dengan bajunya yang compang-camping.
Ku hampiri anak itu.
Anak kecil itu memandangku
dengan tatapan sayu.
"Hai Nak, ku ada sedikit rejeki untuk Mu. Terimalah"
Ku ulurkan selembar uang 5000 an.
Wajahnya yang mendung menjadi berbinar-binar.
Agh, andai saja gedung-gedung itu punya segelintir perasaan,
Mungkinkah mereka menangis, merasakan penderitaan anak itu?
Mungkinkah mereka tahu bagaimana orang-orang kecil kelaparan?
Mungkinkah mereka berpikir bahwa miliaran rupiah hangus hanya untuk menghidupkan mereka?
Tidak!
Semua itu hanya hayalan belaka.
Gedung tetaplah benda mati
dan pemerintah tetap harus dihormati.
Bogor, 17012020