Puisi Suara Hati Anak Papua [abad yang dikhianati]
Berikut ini adalah puisi suara hati anak papua dengan judul puisi abad yang dikhianati, bagaimana cerita puisi yang tulis oleh anak papua dan dipublikasikan blog berkas puisi.
Untuk lebih jelasnya cerita puisi tentang suara hati anak papuan, disimak saja berikut ini puisi berjudul abad yang dikhinati.
ABAD YANG DIKHIANATI Oleh Mhetallo Adonara
Di singgasana Cylop yang menggema
Tertengun mesra samping Sentani
Menyusuri setiap jejak insani
Lantaran sebuah naluri tercelah
Sang Surya mulai melintang gagah
Melewati hamparan pesisir Jayapura
Yang menguap sebuah cerita kelam
Akan patahnya sebuah rasa
Terdengar cuitan-cuitan Cendrawasih bergemuruh
Nyata sangat indah, namun tidak menitipkan sebuah kesyahduan
Menutup halus tirani kebahagian
Antara harapan yang diremuk penuh nestapa
Tak lama Sewindu telah terlewati
Menapaki asa imajinasi 2020
Bersorak-sorakan membenamkan denyut nadi Austronesia
Hingga abad yang dapat menyurutkan hal itu
Kini, laksana hujan menurunkan debu kergesangan
Menyalahkan petuah klausa leluhur
Mengubah kedamaian menjadi bibir kering mengarami air mata
Perihal penolakan kekeringan akan hadirnya oase
Ya, aku mengakui terlalu angkuh untuk menutut, tetapi bukan solusi
Karena aku lebih mencari kebahagian di balik penderitaanmu
Sebab aku ingin memilikimu lebih luas dari setiap sudut
Yang membuat anak panahku meleset menikam mangsa
Lihatlah gadis Melanesia ku
Jariku di dalam lukaku kian membengkak
Supaya kau mengetahui dan memahami
Besar keyakinan ku untuk memelukmu
Karena kulihat kristalmu telah kering
Menetap di atas Jawawijaya dan berkelana bersama angin Beliem
Dan merangkap mencari penghapus
Pada remang-remang cahaya Honai
Inilah intuisi batin kepadamu Gadis Melanesiaku
Jika ini adalah palsu jangan paksa kau gunakan
Jangan kau hembuskan dan tarik nafas mu
Sebab aku ingin mengenangmu sebagai sebuah awal dan akhir dari hidupku
JAYAPURA ,16-12-19