Puisi Sosial [Terbelenggu]
Berikut ini adalah puisi tema sosial dengan judul puisi terbelenggu. Bagaimana kata kata sosial dalam bait puisi tentang terbelenggu yang diterbitkan blog berkas puisi.
Untuk lebih jelasnya puisi tentang sosial masyarakat disimak saja dibawah puisi berjudul terbelenggu.
TerbelengguOleh: Titis Wigati
Gerimis itu kembali hadir
Tatkala malam gulita tiba
Sejauh mata terlihat pekat hitam
Dimana kah Kau yang ku rindu
Bertahun sepi menggelayut hati
Rindu kian membuncah rongga dada
Kemana jampi penyembuh ku cari
Lelah serasa hati menanti
Ketika khalayak ramai tak mau mengerti
Saat penguasa tak peduli lagi
Hanya menghujat, menghakimi
Tanpa jawaban penyejuk hati
Lorong gelap kembali menyapa langkah
Selalu begitu semenjak dahulu
Di bawah bias temaram lampu jalanan
Terpampang wajah wajah berbedak tebal
Rambut merah semerah gincu murahan
Tubuh sintal berbalut kain belacu merah
Terlihat asap mengepul membumbung
Setinggi impian mereka sore tadi
Saat bergegas meninggalkan buah hati
Yang tertidur lelap tak mengerti
Sang Bunda bergelut di remang malam
Di antara kedai kopi pinggir jalan
Malam terus menua, tuan tuan pun berlalu
Perempuan bergincu merah terbangun
Di raihnya imbalan di atas meja lusuh
Setumpuk rejeki sang dermawan malam ini
Tersirat senyum getir tersamar wajah pucat
Diantara hela nafas tertahan isak
Adilkah Tuhan, benarkah jalan ini
Bibir layu pun terkatup terdiam kelu
Bergegas dia melangkah gontai
Teringat buah hati tercinta di bilik sempit
Lelap terbuai mimpi indah kecilnya
Bermain boneka panda berbaju pesta
Layaknya bidadari menari gemulai
Diantara celoteh canda tawa temannya
Seperti pinta buah hati semalam
Merajuk, merengek lirih di telinga
Bunda Lampu bilik pun masih menyala redup
Di atas dipan membujur tubuh terdiam
Seraut wajah cantik bidadari kecil
Terpejam lelap menikmati buaian mimpi
Hanya senyum tersungging di mulut
Menikmati impian khayalan semata
Di balik pintu perempuan bergincu merah
Tersenyum getir meratap nasib
Kepalan tangan rapuh berdosa jadi saksi
Sekedar penguat hati yang tercabik perih
Dalam hati pun terucap kata
Maafkan aku, buah hatiku..