Puisi Menanti Hujan - Titis Wigati
Berikut ini adalah puisi alam dengan judul puisi menanti hujan turun. bagaimana cerita puisi tentang alam dalam bait puisi tentang hujan yang diterbitkan blog berkas puisi.
Apakah berkisah seperti puisi hujan sedih atau puisi hujan di pagi hari, untuk lebih jelasnya cerita puisi tentang air hujan, disimak saja dibawah ini puisi alam berjudul menanti hujan turun.
MENANTI HUJANKarya : Titis Wigati
Mata menatap seakan melayang terbang
Sejauh mata memandang hanya berdebu
Musim kemarau datang begitu lama
Terhampar sawah ladang kering nan tandus
Ku rindu tetesan hujan menggenang
Basah meresap ke rongga bumi
Rintihan Ibu Pertiwi tuli tak terdengar
Membisu menahan dahaga sekian lama
Menanti terus, berharap tiada bosan
Rindu desir gemercik air mengalir
Datang seiring senyum peladang
Hamparan terbentang kerontang
Lubang kecil menganga mengular
Bumi pecah menggumpal bak kulit kusam
Daun daun kering bertebaran
Melayang terbawa hempasan angin dingin
Awan putih menggantung berarakan
Panas mentari membakar bumi gersang
Menyeringai bukan senyuman hangat
Kemana kau berlindung wahai sang hujan
Tak bosan kah kau bersembunyi
Masih kah takut pada terik mentari
Lihat lah kami di sini melawan hari
Berharap kau menemani di sini
Bulan ini ke tujuh kau menghilang
Saat terakhir kita bersama bermain
Masih jelas terkenang di kepala
Bergumul di antara lumpur sawah
Membelai mesra air gerimis mu
Bagaikan sepasang kekasih kasmaran
Bna, 10 Nov 2019