Skip to main content

    Kumpulan Puisi Buruh [ Widji Thukul ]

    Kumpulan Puisi Buruh Widji Thukul. Selanjutnya puisi buruh adalah puisi tentang buruh Widji Thukul, artinya puisi-puisi tentang buruh yang dipublikasikan berkaspui untuk kali ini adalah puisi karya Widji Thukul.

    Widji Thukul, yang bernama asli Widji Widodo dia adalah adalah sastrawan dan aktivis hak asasi manusia.

    Tukul merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru. Sejak 1998 sampai sekarang dia tidak diketahui rimbanya, yang dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer.


    Kumpulan Puisi Buruh [ Widji Thukul ]

    Ada tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu Peringatan, Sajak Suara, dan Bunga dan Tembok, namun yang diupdate berkaspuisi.com adalah puisi buruh Wiji Thukul, berikut ini puisinya.


    Satu Mimpi Satu Barisan
    Karya: Wiji Thukul

    di lembang ada kawan sofyan
    jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
    karena mogok karena ingin perbaikan
    karena upah ya karena upah

    di ciroyom ada kawan sodiyah
    si lakinya terbaring di amben kontrakan
    buruh pabrik teh
    terbaring pucet dihantam tipes
    ya dihantam tipes
    juga ada neni
    kawan bariyah
    bekas buruh pabrik kaos kaki
    kini jadi buruh di perusahaan lagi
    dia dipecat ya dia dipecat
    kesalahannya : karena menolak
    diperlakukan sewenang-wenang

    di cimahi ada kawan udin buruh sablon
    kemarin kami datang dia bilang
    umpama dironsen pasti nampak
    isi dadaku ini pasti rusak
    karena amoniak ya amoniak

    di cigugur ada kawan siti
    punya cerita harus lembur sampai pagi
    pulang lunglai lemes ngantuk letih
    membungkuk 24 jam
    ya 24 jam

    di majalaya ada kawan eman
    buruh pabrik handuk dulu
    kini luntang lantung cari kerjaan
    bini hamil tiga bulan
    kesalahan : karena tak sudi
    terus diperah seperti sapi

    dimana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah
    tak bisa dibungkam kodim
    tak bisa dibungkam popor senapan
    di mana-mana ada neni ada udin ada siti
    di mana-mana ada eman
    di bandung – solo – jakarta – tangerang
    tak bisa dibungkam kodim
    tak bisa dibungkam popor senapan

    satu mimpi
    satu barisan

    Bandung, 21 mei 92


    BURUH - BURUH
    Karya: Wiji Thukul

    di batas desa
    pagi - pagi
    dijemput truk
    dihitung seperti pesakitan
    diangkut ke pabrik
    begitu seterusnya

    mesin terus berputar
    pabrik harus berproduksi
    pulang malam
    badan loyo
    nasi dingin

    bagaimana kalau anak sakit
    bagaimana obat
    bagaimana dokter
    bagaimana rumah sakit
    bagaimana uang
    bagaimana gaji
    bagaimana pabrik? mogok?
    pecat! mesin tak boleh berhenti
    maka mengalirlah tenaga murah
    mbak ayu kakang dari desa

    disedot
    sampai pucat

    (solo, 4-86)


    SEORANG BURUH MASUK TOKO
    Karya: Wiji Thukul

    masuk toko
    yang pertama kurasa adalah cahaya
    yang terang benderang
    tak seperti jalan-jalan sempit
    di kampungku yang gelap

    sorot mata para penjaga
    dan lampu-lampu yang mengitariku
    seperti sengaja hendak menunjukkan
    dari mana asalku

    aku melihat kakiku – jari-jarinya bergerak
    aku melihat sandal jepitku
    aku menoleh ke kiri ke kanan – bau-bau harum
    aku menatap betis-betis dan sepatu
    bʋlu tubʋhku berdiri merasakan desir
    kipas angin
    yang berputar-putar halus lembut
    badanku makin mingkup
    aku melihat barang-barang yang dipajang
    aku menghitung-hitung
    aku menghitung upahku
    aku menghitung harga tenagaku
    yang menggerakkan mesin-mesin di pabrik
    aku melihat harga-harga kebutuhan
    di etalase

    aku melihat bayanganku
    makin letih
    dan terus dihisap


    Sehari Saja Kawan
    Karya: Wiji Thukul

    Satu kawan bawa tiga kawan
    Masing-masing nggandeng lima kawan
    Sudah berapa kita punya kawan

    Satukawan bawa tiga kawan
    Masing-masing bawa lima kawan
    Kalau kita satu pabrik bayangkan kawan

    Kalau kita satu hati kawan
    Satu tuntutan bersatu suara
    Satu pabrik satu kekuatan
    Kita tak mimpi kawan!

    Kalau satu pabrik bersatu hati
    Mogok dengan seratus poster
    Tiga hari tiga malam
    Kenapa tidak kawan

    Kalau satu pabrik satu serikat buruh
    Bersatu hati
    Mogok bersama sepuluh daerah
    Sehari saja kawan
    Sehari saja kawan

    Sehari saja kawan
    Kalau kita yang berjuta-juta
    Bersatu hati mogok
    Maka kapas tetap terwujud kapas
    Karena mesin pintal akan mati
    Kapas akan tetap berwujud kapas
    Tidak akan berwujud menjadi kain
    Serupa pelangi pabrik akan lumpuh mati

    Juga jalan-jalan
    Anak-anak tak pergi sekolah
    Karena tak ada bis
    Langit pun akan sunyi
    Karena mesin pesawat terbang tak berputar
    Karena lapangan terbang lumpuh mati

    Sehari saja kawan
    Kalau kita mogok kerja
    Dan menyanyi dalam satu barisan
    Sehari saja kawan
    Kapitalis pasti kelabakan!!

    (12-11-94)


    Demikianlah kumpulan puisi buruh Widji Thukul. baca juga puisi tentang buruh lainnya dihalaman selanjutnya berkaspuisi.com semoga puisi-puisi tentang buruh diatas dapat menghibur.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar