Puisi Tentang Pengemis Jalanan | Puisi Sosial Kehidupan
Puisi Sosial kehidupan dengan tema puisi tentang pengemis jalanan bagaimana cerita puisi pengemis dan anak jalanan yang di ceritakan puisi sosial yang dipublikasikan blog puisi ini.
Untuk lebih jelasnya puisi tema pemngemis tua disimak saja berikut ini puisi tentang pengemis jalanan yang berisi puisi sang pengemis kakek dan puisi uluran tangan sang berharta dibawah ini
PUISI SANG PENGEMIS KAKEKKarya : Arjuna.jj
Keriput terbakar matahari senja
Renta menyelimuti tubuh sahaja
Batin luka merambah dari pintu ke pintu saja
Terbuang kejam dari anak dan cucu berada
Tertatih-tatih kaki melangkah
Meraba hujan menantang terik penuh amarah
Dengan tatapan kosong terus melampah
Terlunta tak menghirau keluarga beranak jadah
Air mata telah kering mengerak
Menjadi gumpalan nafas sesak
Lusuh kulit terbungkus serpihan kain robek
Sebujur tongkat memapah koyak
Raga tergeletak menunggu waktu
Tak menghirau derita kapan saat itu
Dia ingin segera nyawa berlalu
Tak ada arti hidupnya pada dunia laku
Jakarta, 10.02.2017
PUISI ULURAN TANGAN SANG BERHARTAKarya: LUTHFI ZAIN
Mengais pangan di sudut kota
Melanglang buana
Mencari harta
Ya, hanya secuil harta kecil
Untuk sanak saudara kecil seperjuangan
Lalu lalang manusia berharta
Mungkin emas penuhi tangannya
Namun, hatinya belum menjadi emas pula
Berlalu tanpa iba
Secuil harta berpunya sisihkan untuk mereka
Takdir telah berpihak pada mereka
Akibat negara subur
Namun tak makmur jua
Pangan tak punya
Papan tak ada
Sungguh, jika aku menjadi orang yang berpunya
Ku ingin memberikannya
Namun, Tuhan berkehendak lain
Aku harus menjadi orang cerdas untuk mengubahnya
Semangat belajar tuk gapai cita
Bantu sebagian orang kesulitan diluar sana.
Lampung, 2 Februari 2017
Demikianlah Puisi Tentang Pengemis Jalanan | Puisi Sosial Kehidupan, baca juga puisi sosial dan puisi tentang pemulung atau puisi puisi cerita tentang anak indonesia yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya
Semoga Puisi Tentang Pengemis Jalanan | Puisi Sosial Kehidupan dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi kehidupan sosial bermasyarakat.