Puisi Sedih Jeritan Anak Aborsi | Aku Berhak Hidup Ibu
Berikut ini adalah puisi sedih jeritan anak aborsi dengan judul puisi aku berhak hidup Ibu. Bagaimana kata kata sedih dalam bait puisi jeritan anak yang dipublikasikan blog puisi kali ini.
Untuk lebih jelasnya kata kata sedih bayi abirsi disimak saja puisinya berikut ini puisi aku berhak hidup Ibu.
PUISI AKU BERHAK HIDUP IBUKarya : Yayuk Amirotin
Sembilan bulan kubersemayam di rahim ibu
Meniti kasih dalam tabir gulita memejam netra
Tiap jangkah kau bawa aku melangkah
Desah nafas dan lirih kekatamu kudengar selalu
Kegelisahanmu adalah cemeti ragaku
Tendangan kakiku pemberi ribuan arti
Penggertak sepi pengusir gundahmu
Hingga tangis pertamaku terlahir nanti
Ketika aku menangis bahagia
Menyongsong dunia terang bercahaya
Mengharap peluk hangat, kasih ibu yang kudamba
Sirna menjadi kebencian tiada tara
Aku yang kini kau buang tanpa dosa
Menangis meronta menggigil di belantara
Hangat peluk kasih yang pernah kuharap
Sungguh ibu, kau berhati biadab!
Tidakkah kau ingat, kenikmatan yang pernah kau kecap?!
Akulah darah dagingmu, permata hati
Buah cinta yang kau tanam, kini tiada berarti
Menjadi mayat tanpa nama di tengah pusara
Blitar, 06 Februari 2017
Demikianlah tentang Puisi Sedih Jeritan Anak Aborsi | Aku Berhak Hidup Ibu, baca juga puisi tangisan bayi yang digugurkan atau puisi puisi rintihan bayi aborsi yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya
Semoga Puisi Sedih Jeritan Anak Aborsi | Aku Berhak Hidup Ibu dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi renungan bayi aborsi