Puisi Pemulung | Puisi Kehidupan Sosial
Puisi kehidupan sosial dengan judul puisi pemulung, bagaimana cerita puisi tentang kehidupan pemulung dalam bait puisi sosial yang dipublikasikan blog puisi kali ini.
Untuk lebih jelasnya cerita puisi kisah pemulung, disimak saja puisi kehidupan sosial dibawah ini.
PUISI PEMULUNGoleh: Taman Hati Piyan
Bias cahaya menyungsung pagi
Derap langkah kaki percepat pergi
Tinggalkan segala Kelelahan,kepenatan diri
Demi harapan,impian/mencari sesuap nasi
Suara nyanyian perut bak orkestra
Yang kian leha berlenggang manja
Di atas panas terik mentari,membakar badan
Basah kuyup keringat-tertumpah tak dihirau kan
Kami adalah kami !
Pejuang nafkah demi yang kami cintai
Tak perduli orang berkata,menghina mencaci
Asalkan halal,haram di jauhi
Kami pemulung...
Tidak suka mencolong !
Bukan kaum para pembohong !
Rela berdusta,demi tujuan yang terselubung
Hai...!! kau yang pintar
Sering membuat hati gusar
Berpikir lah dulu sebelum berkata kasar
Sebelum azab tuhan datang,dengan api membakar
BanjarMasin 01 02 2017
Lihat juga: Puisi sosial kemanusiaan tentang pemulung
Demikianlah tentang Puisi Pemulung | Puisi Kehidupan Sosial, baca juga puisi sosial budaya atau puisi puisi cinta anak pemulung sampah yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya
Semoga Puisi Pemulung | Puisi Kehidupan Sosial dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis sebuah puisi dengan tema kehidupan sosial di sekitarmu atau puisi kritik sosial pendidikan.