Puisi Dalam Kenangan | Srikandiku - Oleh HR Ros
Puisi dalam kenangan dengan judul puisi Srikandiku, bagaimana kata kata kenangan dalam bait puisi tentang kenangan yang yang dipublikasikan berkas puisi untuk kali ini.
Apakah sama halnya dengan puisi cinta dalam kenangan atau tentang puisi kabut dalam kenangan
untuk lebih jelasnya maksud dan makna puisi kekangan berjudul Srikandiku, disimak saja puisinya dibawah ini.
PUISI SRIKANDIKUOleh: HR RoS
Rumahku istanaku
aku disini meraih mimpi
tanpa ada pendamping menghias hari
perjuanganku pertaruhkan demi sebuah istana kecil ini
bersama ibunda siputri dan anakku yang lainnya... Yaaaa.
Beranda ini ku hias indah
dalam senyum manis aku berkuas kanvas
Aku meneliti satu persatu warna kemilau menyapa hati
warna itu ingin kujadikan sebuah koloni pelangi
aku menghias hari hariku di hujung senja menanti.
Suamiku,
Aku kini tak bersamamu lagi
aku kini bak srikandi menyongsong kabut
dari hasil tinta study remaja dikota belud
dalam harapan doa orang tuaku telah kuraih kini
aku kibarkan dalam perjuangan pengabdian tanpa tanda jasa ke dalam negara ini.
menciptakan bibit bibit srikandi kecil untuk pelanjut sebuah tirani pelangi negeri.
Aku kini berjuang demi membela harkat dan martabat istana kecilku ini
walau terkadang aku sendiri tertatih lirih
dibalik jeruji beranda rumah dikala sore hari
ketika senja menyapa hati
aku mengingat testimoni memory
Hari demi hari telah kulalui dengan sepenuh hati
tak aku biarkan manik ini menetes sedih sendiri
walau terkadang manik itu tak sanggup kubendung, akhirnya tumpah jua. Ahhh..
Tuhan, aku sadar
Aku di amanahkan sebuah perjuangan cinta dengan panah rasa
demi menanti arjuna kedua
dikala yang pertama telah mihrab ke istana misteri illahiah..
Aku kini berjuang menyulam permadani
menanti arjuna kedua
akankah istana ini bermahkota dewa yang taat beribadah untuk bertahtanya sang cinta disinggasana nokhta yang setia.
Tuhan, istikharahku menyapa-Mu
koloni awan berkabut itu berlalulah....
Duhai srikandiku
dimata sang pengelana cinta
kau berhati hatilah.!!
sapaannya anggun bak jingga keemasan
mempesona menggoda disetiap rasa wanita
gemulai tariannya lembut takjub
mengikat rasamu untuk takluk dalam pelukan.
Aku menulis diksi,
melukis kasih dalam safana doa
hembusan nafasku bertolak ke gunung kinabalu.
aku yang selalu menyapamu
dalam kesunyian itu
adakah kau rasakan di bibir tinta ini, aku rindu.
meskiku linglung menanjak gunung itu, tak apa, aku rela.
kau srikandi yang selalu membidik menggendong busur panah mencari sasaran cinta, bersabarlah...
Kau berdiri tegap sebagai benteng bendera sang saka rumah tangga
berjayalah kau srikandiku
meski dalam kesunyian itu kau meraih mimpi
mimpi-mimpi yang realiti.
Demikianlah tentang Puisi Dalam Kenangan dengan judul puisi Srikandiku, baca juga puisi kenangan atau puisi puisi cinta dan puisi religi yang telah dipublikasikan berkaspuisi.com sebelumnya, Semoga Puisi Dalam Kenangan | Srikandiku dapat menginspirasi