Puisi Bagai Cendawan Tumbuh Di Musim Kemarau
Berikut ini adalah puisi berjudul bagai cendawan tumbuh dimusim kemarau, bagaimana kata kata puisi dan cerita puisi dalam bait puisi bagai cendawan tumbuh dimusim kemara.
Untuk lebih jelasnya maksud dan makna puisi ini, disimak saja berikut ini puisinya.
PUISI BAGAI CENDAWAN TUMBUH DI MUSIM KEMARAUKarya : Caraka Bawana
Saat kemarau masih berkicau
penimbang rasa layangkan pandang
di atas sana, lihat mendung hitam bergayut
dari tingkap langit hendak luruh jatuh
ditemani halintar tebar gelegar
segera penimbang rasa cipta warta
serukan rasa nalar dalam aksara.
Seruling nuranipun berkidung gita:
“Pulanglah sebelum hujan tiba mendera
Hai ... Dewi Candra Cinta debaran dada,
rinai hujan deras akan tiba bawa spora bersenyawa
hendak tumbuhkan cendawan di punggungmu tanpa air basah,
sebab tanah masih kering merekah
tak mampu disudahi oleh hujan itu”
Bagai cendawan tumbuh di musim kemarau
setiap duga adalah lara di dada
serasa kebenaran di alam bayangan
seakan angan dilekatkan pada kenyataan
apa yang dirasa sesungguhnya ciptaan khayalan
dan keberadaan nyata selalu dalam sangkalan
Tahukah engkau hati
pelangi adalah binar warna debarmu
dan engkau adalah langit yang terhiasi
risaumu adalah awan hitam
halangi pelangi dari pandangan
Sayang, nyamankan hatimu
sebab bersama Caraka, bayu datang menderu
terjang mendung hitam, lari tunggang langgang
pergi jauh ke alam angkasa tiada batas
entahlah kemana
Sayang, urailah budimu agar paham
bahwa cendawan hanya ciptaan kenangan
oleh pesona lara yang kau pelihara
dalam alam angan yang kau rasa sebagai nyata
Lereng Muria, 28’07’17
Demikianlah tentang Puisi Bagai Cendawan Tumbuh Di Musim Kemarau baca juga puisipuisi lainnya yang telah dpublikasikan berkaspuisi.com semoga Puisi Bagai Cendawan Tumbuh Di Musim Kemarau menghibur