Puisi Akar Peradaban - Oleh Sakola Wanno
Puisi akar peradaban, bagaimana kata kata puisi dan cerita puisi dalam bait puisi akar peradaban yang ditulis oleh Sakola Wanno.
Untuk lebih jelasnya dan bagaimana makna dan arti puisi akar peradaban, disimak saja puisinya berikut ini.
PUISI AKAR PERADABANOleh: Sakola Wanno
Pernah terbaringkan sejuta mimpi
pada seuntai akar peradaban yang bergelantungan
Dulu ketika segala semesta tak berbeban berat
Riang ku samatkan asa ini
pada megah pepohonan rindang pencakar langit
pada dedaunan tajuk mahkota hijau
pada otot dedahanan kekar
Juga pada akar-akar pengais kehidupan,
pemeluk bumi
aku pernah…
Kini mimpi-mimpi itu jadi kenyataan
dalam kantong peluh seragam pengabdianku
Semua waktu berbisik, memberiku isyarat alam
tentang hutan-hutanku yang di babat habis rantai mesin revolusi
tentang pohon-pohonku yang kekar kokoh,
layu rebah merata tanah
tentang semua...
semuanya yang telah terjadi
Aku tak kuasa melihat itu semua
Namun aku tak berdaya menghalau badai
Kulitku tipis, koyah tersayat mata pisau berantai
Kaki tertusuk jarum berbisa
perih, meradang, menerjal, terjal
penuh nanak
Janji-janji yang dulu sempat di dengar akar pada matahari
Kini menjelma amarah murka Sang khalib
di antara bangkai bangkai tonggak keserakahan manusia
Semesta pun mulai bersuara dengan bahasanya sendiri
seperti yang pernah kutulis
dalam bahasa alam
Dan
Aku pasti habis habisannn…!!
habis di caci maki dan di hujat
anak Zaman
Kristopel Bili
Sumba, 11 Maret 2017
Demikianlah tentang Puisi akar peradaban baca juga puisi alam atau puisi keadaan alam lainnya yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya
Semoga Puisi akar peradaban dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi puisi tentang alam seisinya.