[Puisi Sedih Tentang Senja] Tangisan Senja - Oleh Chinta Mutiara Senja
Puisi senja atau puisi tentang senja dengan judul puisi tangisan senja, bagaimana kata kata sedih dalam bait puisi sedih yang dipublikasikan berkas puisi kali ini.
Untuk lebih jelasnya puisi senja sedih disimak saja berikut ini deretan bait puisi sedih tentang senja, berjudul puisi tangisan senja.
PUISI TANGIS SENJAKarya: Chinta Mutiara Senja
Gamang tersamar jingga. Langkahku semakin gontai memburu mimpi. Serpihan noda-noda cinta pun berterbangan. Aku bagai ranting yang kering.
Dedaunan seakan-akan lahir di musim semi. Kemarau hati menenggelamkan tubuhku. Mati pun seakan-akan terjeda waktu. Ukiran tinta-tinta di atas angin menyeruak ambigu.
Paradigma pun meledak dalam hidup ini. Memburu hampa menyeretku ke lembah penuh nista seperti puisi-puisi bertinta darah.
PUISI TANGISAN SENJAKarya: Chinta Mutiara Senja
Derai tangis menepi kelu
Sembilu
Lara
Perih
Meniti kasih abadi
Memburu luka hati
Menyulam kekata sendiri
Lumpuh perasaan menepi
Rindu kian terpatri
Di antara sunyi
Kini hanya bisa aku sembunyikan rasa lukaku, pada senja yang mulai berbisik pada malam. Berdiri pasrah, menengadah tangan hanya hijrah hati menuju fitrah-Mu. Izinkan langkahku menuju ikhlas dalam menentukan pilihan untuk hidupku.
Bandung, 18 Oktober 2018
Demikianlah Puisi Sedih Tentang Senja berjudul puisi Tangisan Senja baca juga puisi sedih atau puisi cinta sedih yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya
Semoga Puisi Sedih Tentang Senja | puisi Tangisan Senja dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis senja romantis atau puisi cinta sedih dalam diam.