Puisi Rindu Sendirian - Oleh Arjun

Puisi rindu sendirian, bagaimana kata kata rindu dan cerita rindu dalam puisi naratif yang dipublikasikan berkas puisi kali ini.

Apakah dalam bentuk puisi rindu sedih atau puisi kesedihan karena rindu sendiri, untuk lebih jelasnya disimak saja puisi rindu sendirian, dalam bentuk puisi naratif berikut ini.

PUISI RINDU SENDIRIANKarya: Arjun

Ketika senja yang keemasan beranjak menjadi malam yang penuh kecemasan, ketika itu pula kerinduan bertandang bagai hujan yang dikerumuni angin kencang.

"Kenapa selalu aku?" gumamku di balik seribu tanya.

Namun akan percuma saja. Sebab sudah berulang aku bertanya, bukan jawaban yang kuterima. Melainkan butir air mata yang melarungkan derita menggenangi lorong-lorong gulita di jiwa.
Kau kira ini tak menyiksa?!

Setabah-tabahnya batu karang, ia pun akan terkikis dan rapuh bila terus-terusan diterjang.
Pada hening yang menggamit kesendirian, rindu ini kulepaskan. Biarkan ia dicengkram kaki-kaki kesunyian kemudian dijatuhkan dalam mulut kegelapan.

Biarkan ia diterkam binatang-binatang malam yang ganas, buas yang tak berbelas kasihan. Lalu gemuruh angin akan menyeretnya sampai meraung-raung kesakitan.

Bila rindu itu sampai kepadamu, begitulah rupa rindu sendirian, begitulah rasanya, menyakitkan bukan?!
Apa gunanya rindu bila hanya terbelenggu, sementara ia adalah candu.
Di sana engkau beratap bintang kemerlap, disini aku beratap gelap meratap.

Kupastikan esok pagi, seiring terbitnya mentari, semua akan kembali seperti sedia kala. Tak ada lagi bulir-bulir rindu yang menggenagi netra, tak ada lagi kepengapan yang menghujam dada.

Cirebon, 12-05-2017

Demikianlah tentang Puisi rindu sendirian baca juga puisi rindu romantis untuk kekasih atau puisi rindu dalam diam telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

Semoga Puisi rindu sendirian dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis untuk menulis puisi kerinduan yang mendalam.