Skip to main content

    Puisi Perjuangan Cinta Sejati yang Mengharukan.

    Puisi perjuangan cinta sejati yang mengharukan. bagaimana kata kata cinta dalam bait puisi cinta dalam diam yang dipublikasikan berkas puisi ini.

    Apakah dalam bentuk puisi perjuangan cinta sejati seorang wanita atau tentang puisi perjuangan cinta kita yang tak di hargai.

    Untuk lebih jelasnya puisi cinta sejati dan makna perjuangan dalam puisi tentang cinta yang mengharukan, disimak saja berikut ini puisi tentang perjuangan cinta.


    Puisi Ejalah CintaOleh: Dayang Senandung

    Terkadang aku membencimu
    Pada resah rindu yang bertalu
    Kusesali atas larung hatimu
    Di riak gempita terdahulu

    Engkau kenapa cinta?
    Kenapa berhenti dari memuja
    Lihat aku menangis di sini
    Sejak kau pilih rindu yang seharusnya untukku saja

    Ini aku, bacalah mataku
    Yang selalu mengalah agar rindu menyerah
    Sepi telah kamukan aku
    Jangan pergi lagi dari hidupku

    Jika cinta sampai terluka
    Kelakarku akan menampar rindu
    Berhentilah dari berpindah suka
    Pulanglah kepada rindu terdahulu.


    Puisi Biografi CintaOleh: Anisaa Atiqoh

    terlahir dalam kesendirian
    berlabuh pada rahim waktu
    berjalan di trotoar kegundahan
    sebagai anugerah kebesaran

    cinta... Hidup krna nafas rindu
    yang memburu & memakan batang kecemburuan
    terlelap kala nada senja menggema

    cinta... Terombang-ambing di samudra kecemburuan
    terdampar di pulau kecil
    bertahan hidup untuk tumbuhkan rasa suka

    kau tutup mata lagi, kala kesetiaan layu
    bak batu yang lapuk menjadi pasir
    tertiup angin musim semi & tumbuhkan rasa lain
    dalam air mata


    Demikianlah tentang Puisi perjuangan cinta sejati yang mengharukan, baca juga puisi jatuh cinta atau puisi cinta singkat yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

    Semoga Puisi perjuangan cinta sejati yang mengharukan dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi perjuangan cinta yang sia sia atau puisi cinta Islami menyentuh hati.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar