Puisi Sepeda Butut - Oleh Edy Witanto
Puisi sepeda butut atau puisi tentang sepeda, bagaimana cerita puisi sepada dalam bait puisi tentang sepeda yang dipublikasikan berkas puisi.
apakah sama halnya dengan puisi sepeda motor butut, Untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini deretan bait puisi sepeda butut, agar mengerti puisi dan maknanya.
Puisi Sepeda bututOleh: Edy Witanto
Sepeda butut tak terurus di gudang
Kadang kuperhatikan kupegang kuraba pelan
Membayangkan kala berjuang melawan keangkuhan
Wajah wajah yang penuh dengan cacian dan hinaan
Engkau adalah kaki kaki tuhan yang dititipkan
Pada pemuda yang merangkai mimpi mimpi malam
Membantu memecah karang yang menghadang
Agar peluh yang berjatuhan tak memandikan badan
Sepeda butut tak terurus di gudang
Aku ingat sekali kala temanku menginginkanmu kawan
Kujawab dengan sopan “ maaf ini adalah emas permata berkilauan
Tak mungkin kulepas meski kau ganti dengan rembulan”
“masih ingatkah engkau kawan, kala kita berjualan mainan
Menabrak seorang wanita berjualan jajan di pinggir jalan
Kita terpental jumpalitan dan penjual jajan mengadu pelan
Menangis seduh sedan meminta pengganti uang setoran”
Masa mengurai benang merangkai mimpi mimpi malam
Engkau adalah teman setia yang mampu diandalkan
Meski engkau hanya sepeda butut yang banyak di hina orang
Aku menganggapmu dewa kebajikan anugerah tuhan
Kini kau kesepian didalam gudang tanpa teman
Hanya barang barang rongsokan selimuti badan
Tak ada tawa canda lagi dalam kubangan kemiskinan
Yang mengakrabkan diri antara kamu dengan tuan seperjuangan
Tapi jangan pernah kau berprasangka yang bukan bukan
Meski tuanmu kini bergelimang harta kekayaan
Jasamu takkan pernah terlupakan sedikitpun dalam pikiran
Engkaulah temanku yang tersayang, sampai hayat di kandung badan
Edy malang,190617
Demikianlah Puisi sepeda butut baca juga Puisi sepeda butut 4 bait atau Puisi sepeda onthel yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya
Semoga Puisi sepeda butut dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi belajar naik sepeda waktu kecil dahulu atau puisi sepeda baruku 1 bait.