Puisi Lembaran Waktu - Oleh Eva Srie Tandjung
Puisi lembaran waktu, atau puisi waktu, bagaimana kata kata waktu atau kata puisi membuka lembaran baru bersama dalam bait puisi tentang waktu yang dipublikasikan berkas puisi.
Untuk lebih jelasnya tentang puisi membuaka lembaran baru disimak saja deretan bait Puisi lembaran waktu dibawah ini.
PUISI LEMBARAN WAKTUOleh: Eva Srie Tandjung
pada jendela waktu
remang masih enggan beranjak
ia masih setia
pada kunang-kunang
bermata jingga
matahari telah terbit
di selembar dada rapuh
padanya, aku t'lah berpesan
perihal selembar kafan terakhir
ada dongeng yang dipulangkan,
kelak
ada mimpi yang harus dijarumi
di antara tubuh tahun
juga sejulang ranting bulan
anak-anak angka saling berkejaran
meniti musim,
menanti sebuah Crematorium
demi sebuah kelahiran yang dinanti
di keningmu ia akan kembali
membawa mata busur
menancapi ulu jantung,
perempuan desember
pada yang kusebut jiwa narwastu
di tanganmu tergenggam beribu harap
yang kelak menua
di halaman kenang,
rumah ini
lalu doa-doa saling mendahului
bercengkerama di altar-Nya
mereka duduk dan tersenyum
bersama kelopak hujan
di tepi kemarau
dan matahari akan pulang
dengan sinar yang patah
merayu magenta
yang sejatinya telah serupa debu
di antara ribuan nisan tanpa nama
JB: 17 Oktober 2018
Demikianlah Puisi lembaran waktu baca juga puisi lembaran cinta tentangmu atau puisi buka lembaran baru yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya
Semoga Puisi lembaran waktu dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis Puisi lembaran hidup baru atau puisi sedih buka lembaran baru.