Puisi Bencana Alam Gempa | Palu dan Donggala
Puisi bencana alam atau puisi tentang bencana alam gempa yang terjadi di palu donggala dengan judul puisi palu donggala.
Bagaimana kata kata bencana dalam bait puisi tentang bencana alam yang dipublikasikan berkas puisi dikesempatan kali ini.
Untuk lebih jelasnya puisi tentang bencana alam gempa disimak saja berikut ini adalah puisi bencana alam palu donggala.
PUISI: PALU DONGGALA Oleh: Ifadli Marid
Sepertinya airmata tak mencukupi lagi untuk dipersembahkan buat mu ibu
Setelah separuh tumpah di serambi Mekah , lalu membasah di tubuh Lombok
dan kini tumpah ruah di dada Palu Donggala!
Tanah perdikan di perebut jasad-jasad memeluk sunyi , tangis dan teriakan tlah nyenyap pada puncak luka yang paling perih
Ruh-ruh berlarian mencari jalan pulang , diatas bumi dengan seksama menyediakan kuburan tanpa rupa
Tubuh-tubuh tanpa nyawa
Bolamata tanpa airmata
Mulut terkatup tanpa suara
Menyempurnakan senandung elegi tanah yang mabuk oleh tangisan
Dalam dekapanmu ibu kembali semua derita
Adakah ba'it yang terlupa dari do'a yang kita panjatkan ibu?
Seperti lupa nya Fira'un kepada jalan Musa menemui Tuhannya!
Adakah yang salah tangan menadah ketika meminta kepada Tuhan kita ibu?
Seperti salahnya penduduk Sodom meminta takdirnya!
Nestapa yang paling nyeri tersaji di wajah Palu Donggala
Aroma amis mengurai ketakutan tak terperi
Rahim bumi itu melahirkan guncangan dahsyat
Tarian gempa dengan lenggak-lenggok kematian
Lidah tsunami menghapus sepotong syurga Palu Donggala
Tiada yang tersisa dari amarah laut Donggala , hanya sekumpulan trauma ingin kembali ke pelukan mu ibu
dan aku akan datang menemui mu Palu Donggala
Meretas jalan pada ziarah yang panjang , dimana luka dan tangis ku simpan erat-erat!
Curup 1 Oktober 2018
Catatan yang tersisa dari Palu Donggala
Demikianlah puisi bencana alam gempa berjudul puisi gempa palu dan donggala baca juga contoh puisi tentang bencana alam gempa bumi yang telah dipublikasikan berkaspuisi.com sebelumnya.
Semoga puisi gempa palu dan donggala dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi tentang bencana alam tsunami atau puisi doa untuk korban bencana