Skip to main content

    Puisi Di persimpangan Sunyi - Oleh Salman Hadian

    Puisi tentang sunyi atau puisi sunyi dengan judul puisi di persimpangan sunyi, bagaimana kata kata sunyi dalam bait bait bait puisi sunyi yang dipublikasikan berka puisi.

    Untuk lebih jelasnya kata bijak di persimpangan jalan sunyi disimak saja berikut ini deretena bait bait puisi di persimpangan sunyi.


    PUISI DI PERSIMPANGAN SUNYIKarya : Salman Hadian

    Di persimpangan sunyi itu
    Senja menanti dengan kasih
    Murni dari sebuah rasa
    Yang tak dapat terungkap dengan kata
    Apatah lagi dengan seonggok nʌfsu
    Pada langit jingga
    Yang cintanya tertutup tirai mega

    Senja lumpuh seketika
    Ketika langit jingga
    Tiada terhampar di beranda malam
    Sampai fajar datang menjelang
    Senja terkapar dalam penantian
    Tapi senja tetap menanti
    Langit jingga pujaan hati

    Walau di pelataran persimpangan sunyi itu
    Bulan jatuh terbelah dua
    Menimpa senja dalam penantian
    Tiada berpaling dari titik
    Pada sebuah rasa hanya untuk langit jingga

    Karena titik itu adalah misteri
    Yang ternyata tak dapat diusir dari rasa
    Yang bukan nʌfsu birʌhi
    Bukan nʌfsu yang lain

    Melumpuhkan imaji
    Hingga senja tak dapat menulis
    Selain tentang langit jingga

    Kalau ini dibilang cinta
    Yang ingin memiliki atau menguasai
    Aku senja dengan tegas mengatakan,
    BUKAN.

    Jika titik ini adalah kesejatian dirimu
    Berada pada dasar laut yang paling dalam,
    Biarlah aku ikut tenggelam dikedalamannya..

    Langit jingga..
    Datanglah di persimpangan sunyi itu
    Mari kita tenggelam bersama
    Dalam kedalaman titik titik itu.

    ( barombong,mks. 26 - sept - 2018 )


    Demikianlah puisi di persimpangan sunyi baca juga puisi persimpangan jalan atau puisi Cinta di Persimpangan Jalan yang telah dipublikasikan berkaspuisi.com sebelumnya.

    Semoga puisi di persimpangan sunyi dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi tentang persimpangan jalan atau puisi cerita bijak kehidupan.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar