Skip to main content

    Puisi: Ayah Kumohon Pahami Aku

    Puisi Untuk Ayah dengan judul puisi Ayah, kumohon pahami aku. bagaimana kata kata puisi untuk ayah dalam bait puisi tentang ayah yang dipublikasikan berkas puisi.

    Untuk lebih jelasnya cerita puisi untuk ayah, disimak saja berikut ini deretan bait bait puisi Ayah kumohon pahami aku, dibawah ini.


    Puisi: Ayah Kumohon Pahami AkuOleh Ahmad Rasyid

    Duhai Ayah ...
    Jujur aku tak paham politik,
    hanya kuingin memilihmu yang beragama, berakhlak, dan berbudaya...
    Aku tak ingin janjimu, tapi aku ingin ayah mengerti aku...

    Sebab ...
    Aku ingin berkhidmah pada Tuhanku atas dasar agama yang kuyakini, namun ku tak ingin mengebiri atau menodai agama lainnya ...

    Aku ingin ibu pertiwiku membangun hasratku yang luas atas kesantunan, keramahan, keberadaban, bukan kebiadaban atas power yang bunda titipkan ...

    Aku ingin nusantara yang multi budaya sebab di pundakmu tak kan tergadaikan, tak terpinggirkan, bahkan masyhur dalam dunia mengglobal ...

    Duhai Ayah...
    Aku seorang petani...

    Hasil panen berasku sebesar-besar untuk saudaraku lainnya, bukan kemudian lebih mengenal beras negeri tetangga...

    Daun tembĘŚkau sudah dianggap racun penebar kematian, tapi biarlah cabe jamuku tetap bergeliat mesra seperti dulu lagi yang di atas rata-rata Rp. 80.000.

    Lalu sekarang tak bangun dari Rp. 30.000 sehingga kau buat aku tiada kuasa bernafas lagi ?

    Aku beternak sapi, sebab itu investasiku. Jangan kau bunuh aku dengan tangan dinginmu sehingga sapi tak bertuan di negeri sendiri...

    Jika aku bukan anggota kelompok tani, lalu kau benci aku sehingga pupuk pun kau persulit padahal aku juga anakmu walau jahil begini...

    Aku ingin bekerja di negeri sendiri. Jangan kau biarkan aku hidup terlunta di rantau. Sementara mereka dari negeri tetangga lebih merajai di sini padahal mereka juga buruh sebagaimana aku, anakmu...

    Listrik aku padamkan suatu waktu karena sangat mahalnya. Biarlah aku hidup dalam kegelapan saja ...
    Dan apalagi .... entahlah...

    Sekali lagi : aku ingin ayahku yang beragama (paham dan taat beragama), berakhlak (tutur bahasa dan prilaku yang agung), dan berbudaya (budaya luhung harokah kebangsaan)

    Aku tunggu kau ayah...


    Demikianlah puisi Ayah kumohon pahami aku baca juga puisi ayah dan ibu atau puisi puisi tentang ayah tercinta yang telah diterbitkan berkaspuisi.com sebelumnya

    Semoga puisi Ayah kumohon pahami aku dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi ayah dan ibu yang sangat menyentuh hati dan mengharukan.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar