Skip to main content

    Puisi Memaku Netra

    Puisi Memaku Netra. bagaimana kata kata puisi memaku netra dalam bait puisi yang dipublikasikan berkas puisi.

    Selengkapnya tentang puisi memaku netra disimak saja puisinya dibawah ini, agar mengerti maksud dari kata memaku netra sebagai judul puisi.


    PUISI MEMAKU NETRA
    Karya: Satria Panji Elfalah

    Bilah-bilah awan mengangkasa
    Kuangkat sajak di antara kerumunan teh
    Bersama tembʌkau di dalam cangklong
    Sendirian, ya, sendirian

    Aku bukan pemuja langit siang
    Namun kali ini mataku luluh
    Air mata menguap
    Hanya ada bahagia dalam asa

    Barisan teh yang santun menyapa
    Langit biru mendulang awan
    Kabut yang jinak-jinak merpati
    Hingga cangklongku yang memanjakan lidah

    Tak kuasa untuk melangkah pergi
    Seolah terpatri, badan mematung
    Imaji memeluk
    Wanita bergaun kunang-kunang hadir

    Memelukku dari belakang
    Takdir seolah berdusta
    Namun kurasakan adanya
    Dalam buih-buih kebahagiaan

    "Jangan melihat ke belakang"
    Ucapnya mesra
    Aih! Tololnya diri ini
    Jiwa pemberontak memeluk, aku menengok ke belakang

    Hilang!
    Ah! Ingin mengumpat namun lisan bungkam
    Alhasil, hanya gulana yang tersisa
    Kunikmati saja sisa tembʌkauku

    Bandung, 18 Maret 2018.

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar