Puisi Tetesan Terakhirku - Oleh Aulia putri nabila putry
PUISI TETESAN TERAHIRKU
KARYA: Aulia putri nabila putry
Lembah kepingan luka tertanam dalam benakku
Ingin aku kubur bersama air laut samudra
Ranting hatiku kini hacur tak berselimut lagi
Kepedihan apa ini sampai air mataku terjatuh
Kemuara lembah laut...
Sakit tak ada lagi rasa sakit di-dalam ujung uratku
Terbawa oleh gelombang laut malam ini
Bahagia itu sederhana biar pun sulit untuk aku raih
Rasa yang aku simpan di ujung batas langit ...
Lentera lampu hatiku masih belum sembuh
Kabut luka itu masih membekas
Usangmu dan goresan hatimu masih belum bisa
Aku balut dengan perban berselimut senyuman....
Kusam wajahku pedih hatiku hanya
Kertas putih inilah temanku di setiap Malamku
Rambut sama hitam namun hati berbeda
Tutur sapanya yang merobek hati dan jatungku
Inilah tetesan terahirku untuk
Kisahku dan kisahnya
Medan 21 FEBRUARI 2018.
KARYA: Aulia putri nabila putry
Lembah kepingan luka tertanam dalam benakku
Ingin aku kubur bersama air laut samudra
Ranting hatiku kini hacur tak berselimut lagi
Kepedihan apa ini sampai air mataku terjatuh
Kemuara lembah laut...
Sakit tak ada lagi rasa sakit di-dalam ujung uratku
Terbawa oleh gelombang laut malam ini
Bahagia itu sederhana biar pun sulit untuk aku raih
Rasa yang aku simpan di ujung batas langit ...
Lentera lampu hatiku masih belum sembuh
Kabut luka itu masih membekas
Usangmu dan goresan hatimu masih belum bisa
Aku balut dengan perban berselimut senyuman....
Kusam wajahku pedih hatiku hanya
Kertas putih inilah temanku di setiap Malamku
Rambut sama hitam namun hati berbeda
Tutur sapanya yang merobek hati dan jatungku
Inilah tetesan terahirku untuk
Kisahku dan kisahnya
Medan 21 FEBRUARI 2018.