Puisi Sedih, Belahan Ragamu - Oleh Aulia Putri Nabila
PUISI BELAHAN RAGAMU
KARYA: AULIA PUTRI NABILA PUTRY
Di ujung laut pantai pasir raga
Aku duduk termenung melihat
Belahan raga-ku di atas air laut
Bersimpuh ke dinginan seakan
Aku ingin memberi kan selimut baju ..
Mengapa belahan raga diri-ku
Bagai terhimpit oleh air laut
Dan pasir yang menguci kaki ku
Sehingga aku sulit untuk mengambil raga-ku..
Jiwa ku begitu hening sepi tanpa sehelai
Benang yang bisa aku rajut di laut pasir
Ini ejaku dan raut wajah-ku pucat
Tak bergairah aku ingin raga-ku
Laut aku hanya ingin raga-ku
Tak bayak yang aku pinta
Aku tak ingin di pisah kan oleh
Raga-ku ini batin -ku sungguh tersakitin
Retak bebatuan dan pasir begitu kering
Tak tersiram oleh air laut
Mengapa begitu dalam lekuk pasir ini
Begitu berat kah raga-ku ini
Hari mulai senja jiwa ku mangkin
Dingin dan dingin hanya
Pasir laut ini yang menjadi
Selimut raga-ku dan perih-ku
Ini lah belahan raga-ku ....
Medan 19_FEBRUARI 2018.
KARYA: AULIA PUTRI NABILA PUTRY
Di ujung laut pantai pasir raga
Aku duduk termenung melihat
Belahan raga-ku di atas air laut
Bersimpuh ke dinginan seakan
Aku ingin memberi kan selimut baju ..
Mengapa belahan raga diri-ku
Bagai terhimpit oleh air laut
Dan pasir yang menguci kaki ku
Sehingga aku sulit untuk mengambil raga-ku..
Jiwa ku begitu hening sepi tanpa sehelai
Benang yang bisa aku rajut di laut pasir
Ini ejaku dan raut wajah-ku pucat
Tak bergairah aku ingin raga-ku
Laut aku hanya ingin raga-ku
Tak bayak yang aku pinta
Aku tak ingin di pisah kan oleh
Raga-ku ini batin -ku sungguh tersakitin
Retak bebatuan dan pasir begitu kering
Tak tersiram oleh air laut
Mengapa begitu dalam lekuk pasir ini
Begitu berat kah raga-ku ini
Hari mulai senja jiwa ku mangkin
Dingin dan dingin hanya
Pasir laut ini yang menjadi
Selimut raga-ku dan perih-ku
Ini lah belahan raga-ku ....
Medan 19_FEBRUARI 2018.