Skip to main content

    Puisi Sebilah Cerita, Oleh Riur Areish

    PUISI SEBILAH CERITA
    Oleh: Riur Areish

    Di hujung senjaku ini
    Sayu kupandangi mega-mega di cakrawal langit
    Mengindah panorama alam cipta tentang rahsa
    Entah itu aku, kamu juga mereka...?
    Adanya mampu berbicara hanyalah semu semata

    Menampang adanya di penghujung perjalanan
    Aku sadar wacana tak berarti di peringatan hati
    Mentiskan jernih mengalir di serona pipi
    Cetuskan tanya dalam diri

    Adakah haluan bersandaran suci ...?
    Apakah aku kini berpijak di laluan yang benar?
    Atau masihkah mengkeliru di ranting yang rapuh bilahan kalbu..?
    Rindu dan cintaku kini tak sesendu arjun pada laela

    Senandung haatiku jua rapuh tak seluruh sang Rumi
    Tetesan derai air mataku pun tak lagi sebanding si puteri air mata rindu Rabiatul Adawiyyah
    Tulus ikhlasku manalah mampu setara Abu Bakar dan Umar sang Khalifah
    Sebanyak mana kubandingkan semua bila adanya sebilah cerita

    Lihatlah ....
    Pintu syʌhwat masih menghulur jemariku mengeras kehendak
    Menginginkan warna kilauan pesona dunia
    Debu-debu masihlah menempel "AKU"di dinding hati
    Topeng kecurangan bertahta meraja jiwa

    Jakarta 16022018

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar