Puisi Rindu Senja, Oleh Oleh: Tri Astuti
Puisi Rindunya Senja
Oleh: Tri Astuti
Dilangit senja memancarkan cahaya kekuningan
Burung nampak berbondong-bondong kembali ke sarang
Diatas pohon diantara rimbun dedaunan berkumpul sanak saudara
Damai itu sederhana berkumpul bercengkrama senda gurau bersama
Senja dibalik tirai merah nampak menatap lalu lalang pejalan kaki
Para pekerja dengan tergesa memacu kendaraan agar segera tiba di rumah
Wajah-wajah lelah nampak berbaur disana
Tatapan mata sayu menahan rindu pada keluarga
Namanya Senja
Tiap sore berdiri dibalik jendela ini
Sepasang mata tak lepas dari hiruk pikuk pengguna jalan
Mencari sesosok misterius yang selalu hadir dalam tidur lelapnya
Rindu senja pada bayangan
Hadir dan pergi tanpa berkata
Hanya senyum yang ditinggalkan
Banyak arti banyak makna
Yogyakarta, 20 november 2017
Oleh: Tri Astuti
Dilangit senja memancarkan cahaya kekuningan
Burung nampak berbondong-bondong kembali ke sarang
Diatas pohon diantara rimbun dedaunan berkumpul sanak saudara
Damai itu sederhana berkumpul bercengkrama senda gurau bersama
Senja dibalik tirai merah nampak menatap lalu lalang pejalan kaki
Para pekerja dengan tergesa memacu kendaraan agar segera tiba di rumah
Wajah-wajah lelah nampak berbaur disana
Tatapan mata sayu menahan rindu pada keluarga
Namanya Senja
Tiap sore berdiri dibalik jendela ini
Sepasang mata tak lepas dari hiruk pikuk pengguna jalan
Mencari sesosok misterius yang selalu hadir dalam tidur lelapnya
Rindu senja pada bayangan
Hadir dan pergi tanpa berkata
Hanya senyum yang ditinggalkan
Banyak arti banyak makna
Yogyakarta, 20 november 2017