Puisi Rindu, Melukis Rindu, Oleh Bagus Satriyo
PUISI MELUKIS RINDU
Karya : Bagus Satriyo Taper Lovererna
Inilah sembilu rindu dalam hatiku
Terbekukan hati dalam dilema asmaraku
Buai dan peluk terhalangkan waktu
Merajuk menikmati peluk dalam khayalku
Bulan meratap dibalik awan
Seolah terkoyak rasa atas pengharapan
Terhalang belai sinar atas pujaan
Tertuang perih didalam rintik hujan
Ragaku hanya mampu melangkah
Menyusuri waktu tanpa tentu arah
Sedang hati terdiam dalam gundah
Bisu akan suara dan kata
Ah....terlalu pedih penantian
Terkoyak perih hati oleh impian
Tercampakkan diri dari pengharapan
Seolah bahagia hanya menjadi khayalan
Aku masih sendiri
Menikmati guyur hujan yang membasahi
Jiwaku bernyanyi dan berpuisi
Menggores syair kata lara hati
Ini adalah rindu
Yang terpasung tertahan waktu
Penaku menari menuliskan rasaku
Dalam syahdu syair lukisan khalbu
Syairku tertuang indah
Seperti halnya kumbang yang merindu bunga
Atau dawai yang bergema atas biola
Hingga terurai mukadimah atas bahagia
Kugenggam setia dalam kesendirian
Biarpun luka akan kupertahankan
Inilah bentuk perjuangan
Menjaga cinta ditanah perantauan
Karya : Bagus Satriyo Taper Lovererna
Inilah sembilu rindu dalam hatiku
Terbekukan hati dalam dilema asmaraku
Buai dan peluk terhalangkan waktu
Merajuk menikmati peluk dalam khayalku
Bulan meratap dibalik awan
Seolah terkoyak rasa atas pengharapan
Terhalang belai sinar atas pujaan
Tertuang perih didalam rintik hujan
Ragaku hanya mampu melangkah
Menyusuri waktu tanpa tentu arah
Sedang hati terdiam dalam gundah
Bisu akan suara dan kata
Ah....terlalu pedih penantian
Terkoyak perih hati oleh impian
Tercampakkan diri dari pengharapan
Seolah bahagia hanya menjadi khayalan
Aku masih sendiri
Menikmati guyur hujan yang membasahi
Jiwaku bernyanyi dan berpuisi
Menggores syair kata lara hati
Ini adalah rindu
Yang terpasung tertahan waktu
Penaku menari menuliskan rasaku
Dalam syahdu syair lukisan khalbu
Syairku tertuang indah
Seperti halnya kumbang yang merindu bunga
Atau dawai yang bergema atas biola
Hingga terurai mukadimah atas bahagia
Kugenggam setia dalam kesendirian
Biarpun luka akan kupertahankan
Inilah bentuk perjuangan
Menjaga cinta ditanah perantauan