Puisi Religi, Mendamba Surga, Oleh Bagus Satriyo
PUISI MENDAMBA SURGA
Oleh : Bagus Satriyo Taper Lovererna
Tuhan....
Jangan kau biarkan aku berkarat dalam hitam kehidupan
Aku muak menjilati perihnya tatapan kebencian
Aku lelah menapaki terjal likuan jalan
Aku lemah tak sanggup lagi bertahan
Tuhan....
Aku tak mengerti bagaimana cara menyanjungmu
Aku tak paham bagaimana cara mengagungkanmu
Aku bukanlah umat yang taat kepadamu
Tapi aku ingin lelap dalam kasihmu
Tuhan....
Dalam goresan ini aku tuliskan
Lelahku hidup dalam hitam kehidupan
Rinduku akan kasihmu tak tertahan
Tapi, pujiku dalam kitabmu tak mampu kubacakan
Tuhan....
Duniaku penuh dengan dosa
Tak terhitung lautan dosa yang tergores jiwa
Aku lelah dengan semua
Ingin kukembali dalam jalan ibadah
Tuhan....
Dalam hening air mataku mengalir
Tersayatkan hati perih, mengenang dosa yang terukir
Aku manusia yang selalu tersingkir
Yang senantiasa menikmati pahit dan getir
Tuhan....
Berikan aku maaf atas dosa
Berikan kesempatan aku hidup menikmati ibadah
Aku lelah dengan semua yang ada
Aku mendamba mati dalam khusnul khotimah
Tuhan....
Lihatlah aku disini
Menyendiri jauh dari bingar duniawi
Aku rapuh dalam genggam sunyi dan sepi
Mertapi makna langkah diri.....
Tuhan...
Usiaku kini tak lagi muda
Mautmu lebih dekat menjemput nyawa
Amalku hanya segenggam yang kubawah
Masihkah ada waktuku menikmati surga....
Oleh : Bagus Satriyo Taper Lovererna
Tuhan....
Jangan kau biarkan aku berkarat dalam hitam kehidupan
Aku muak menjilati perihnya tatapan kebencian
Aku lelah menapaki terjal likuan jalan
Aku lemah tak sanggup lagi bertahan
Tuhan....
Aku tak mengerti bagaimana cara menyanjungmu
Aku tak paham bagaimana cara mengagungkanmu
Aku bukanlah umat yang taat kepadamu
Tapi aku ingin lelap dalam kasihmu
Tuhan....
Dalam goresan ini aku tuliskan
Lelahku hidup dalam hitam kehidupan
Rinduku akan kasihmu tak tertahan
Tapi, pujiku dalam kitabmu tak mampu kubacakan
Tuhan....
Duniaku penuh dengan dosa
Tak terhitung lautan dosa yang tergores jiwa
Aku lelah dengan semua
Ingin kukembali dalam jalan ibadah
Tuhan....
Dalam hening air mataku mengalir
Tersayatkan hati perih, mengenang dosa yang terukir
Aku manusia yang selalu tersingkir
Yang senantiasa menikmati pahit dan getir
Tuhan....
Berikan aku maaf atas dosa
Berikan kesempatan aku hidup menikmati ibadah
Aku lelah dengan semua yang ada
Aku mendamba mati dalam khusnul khotimah
Tuhan....
Lihatlah aku disini
Menyendiri jauh dari bingar duniawi
Aku rapuh dalam genggam sunyi dan sepi
Mertapi makna langkah diri.....
Tuhan...
Usiaku kini tak lagi muda
Mautmu lebih dekat menjemput nyawa
Amalku hanya segenggam yang kubawah
Masihkah ada waktuku menikmati surga....