Puisi Puisi Khilafku - Oleh Mustika Renjis
Puisi Khilafku
Oleh: Mustika Renjis
Semilir angin mengantarkan sejuta pesona
Membelai jiwa-jiwa yang suci dalam kesejukan
Mengabadikan riak wajah nan sendu dalam kebisuan
Aku tertegun melihatmu wahai angin
Kau tak pernah bosan mengulum keindahan
Tak pernah jemu mengurai kenikmatan
Sedang aku
Betapa malu aku padamu
Begitu banyak keluhku dalam setiap pijak kaki
Aku yang berlalu tanpa berucap syukur
Nafas yang masih bermuara dalam jiwa
Aku yang mengusung kesal kala hati tergores sedikit saja
Aku yang meringkus tasbih dalam masa sebentar saja
Ah aku malu
Tetesan beningku menyeruak saat kumerasa sesak
Bukan kala kukhilaf dan berucap maaf
Jeritanku melengking kala kusepi
Bukan masa kusendiri disepertiga malam sunyi
Aku malu
Selalu tak kenyang makan nasi tanpa lauknya
Selalu mendekap enggan dalam kebajikan
Selalu mencibir bukannya berdzikir
Aku malu angin
Begitu buruk lakuku
Aku malu
Pada Pemilikmu juga aku
Purwakarta 04-02-18
Oleh: Mustika Renjis
Semilir angin mengantarkan sejuta pesona
Membelai jiwa-jiwa yang suci dalam kesejukan
Mengabadikan riak wajah nan sendu dalam kebisuan
Aku tertegun melihatmu wahai angin
Kau tak pernah bosan mengulum keindahan
Tak pernah jemu mengurai kenikmatan
Sedang aku
Betapa malu aku padamu
Begitu banyak keluhku dalam setiap pijak kaki
Aku yang berlalu tanpa berucap syukur
Nafas yang masih bermuara dalam jiwa
Aku yang mengusung kesal kala hati tergores sedikit saja
Aku yang meringkus tasbih dalam masa sebentar saja
Ah aku malu
Tetesan beningku menyeruak saat kumerasa sesak
Bukan kala kukhilaf dan berucap maaf
Jeritanku melengking kala kusepi
Bukan masa kusendiri disepertiga malam sunyi
Aku malu
Selalu tak kenyang makan nasi tanpa lauknya
Selalu mendekap enggan dalam kebajikan
Selalu mencibir bukannya berdzikir
Aku malu angin
Begitu buruk lakuku
Aku malu
Pada Pemilikmu juga aku
Purwakarta 04-02-18