Skip to main content

    Puisi Meresap Perih, Oleh: Bagus Satriyo

    PUISI MERESAPI PERIH
    Oleh: Bagus Satriyo Taper Lovererna

    Malam dipinggir jalan
    Bulan masih manja bersembunyi dibalik awan
    Angin berhembus menghentak mendinginkan
    Dan aku masih disini dengan sebuah angan

    Gerimis mulai turun dengan lembut
    Seakan mengguyur anganan hati yang kian kalut
    Melamunkan hangat hatiku yang terenggut
    Dan melunturkan bayangmu yang kian kusut

    Aku berjalan melintasi trotoar jalan ini
    Masih dengan angkuh malam yang memeluk sunyi
    Sorot lampu taman yang sejenak membuyatkan mimpi
    Menjadi saksi akan lukaku yang perih

    Ah....terlalu tebal luka ini memelukku
    Hingga seakan tak mampu lepas akanmu
    Gelegar lidah langit tak kuasa sadarkanku
    Lelah jiwaku melagukan pilu....

    Habis akalku menukiskan Syair duka
    Pena dalam imajiku kian tumpul tak bermakna
    Aku hanya meluapkan dalam bisu raga
    Biar kunikmati sakit ini adanya

    Mentari tak jua datang menjemput sepi
    Terasa lama diriku diam dan menanti
    Akalku benar-benar ditelʌnjangi
    Ku kan bertahan sendiri menunggu pagi

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar