Skip to main content

    Puisi Mata Air Mata, Oleh Wawan Tallawengkaar

    PUISI MATA AIR MATA
    Oleh: Wawan Tallawengkaar

    Di tiap detik selalu ada linangan rancu
    Hari demi hari dipertontonkan ambigu
    Sekumpulan mata biru di mataku
    Kerumunan siluet betis bercʋmbu

    Ada lelaki kesepian
    Di lensa mata peraduan
    Ada juga jagoan
    Penuh luka di badan

    Konon katanya mataku besar
    Dengan empat ekor pendar
    Menyibak tabir cinta dalam cadar
    Tersadar mataku menjadi nanar

    Ketika kerumunan mulai sepi
    Ada mata yang menimbun jemari
    Menatap cermin tak ayal diri
    Telʌnjang sunyi tiada arti

    Di ujung jalan sebuah perhelatan
    Gadis-gadis berbibir kemarahan
    Pada dialog temaram dan kesunyian
    Seorang lelaki yang jadi pujaan

    Dalam perjalanan pulang
    Mataku mengintip jalang

    Demak,14 februari 2018

    Rekomendasi Puisi Untuk Anda:

    Buka Komentar