Puisi Kita Hanya Termanggu - Oleh Ismail Sofyan Sani
KITA HANYA TERMANGU
Oleh: Ismail Sofyan Sani
ada gemericik angan terbunuh kurun waktu
gugur satu satu bersama gugur hijau dedaunan
dari panggung sepi ini semua berderai lumer
sawah sawah tanpa pematang hilang arah
kau menebar wangi bunga menyiangi sisa luka
dari jendela tak berpintu ini semua jelas bagi kita
bahkan kunang kunang hinggap di balik cahaya
merajah sejumput harap dari keinginan sirna
nafasmu senyap tanpa debar tanpa hela
menyisir waktu yang pergi tanpa permisi
tak sudah mengucap serapah dan caci maki
begitu sukar bagimu melumat bayang sendiri
nanap menatap cakrawala datar tak bertepi
ah, kita hanya termangu
terjebak drama mengharu biru
terbata menghitung aroma rindu
sedang waktu terus saja berlalu
bahkan terasa terburu buru
kita pun menunggu
tak tentu
Cimanggis, 22012018
Ismail Sofyan Sani
Oleh: Ismail Sofyan Sani
ada gemericik angan terbunuh kurun waktu
gugur satu satu bersama gugur hijau dedaunan
dari panggung sepi ini semua berderai lumer
sawah sawah tanpa pematang hilang arah
kau menebar wangi bunga menyiangi sisa luka
dari jendela tak berpintu ini semua jelas bagi kita
bahkan kunang kunang hinggap di balik cahaya
merajah sejumput harap dari keinginan sirna
nafasmu senyap tanpa debar tanpa hela
menyisir waktu yang pergi tanpa permisi
tak sudah mengucap serapah dan caci maki
begitu sukar bagimu melumat bayang sendiri
nanap menatap cakrawala datar tak bertepi
ah, kita hanya termangu
terjebak drama mengharu biru
terbata menghitung aroma rindu
sedang waktu terus saja berlalu
bahkan terasa terburu buru
kita pun menunggu
tak tentu
Cimanggis, 22012018
Ismail Sofyan Sani