Puisi Ketulusan, Oleh Lilik Puji Lestari
PUISI KETULUSAN
Oleh: Lilik Puji Lestari
Aku bukanlah wanita hebat
Aku bukanlah wanita terbaik
Bukan pula wanita bak peri khayangan
Aku hanyalah..
Tulang yang terlapisi daging dengan selimut kulit
Yang mulai mengeriput di makan jaman
Aliran darahku pun bukan kesucian
Mengalir darah hitam yang penuh dusta dan dosa
Mulut dan lidʌhku..
Bukanlah murni yang ku keluarkan
Hanyalah dusta dan kebohongan yang terucap
Parasku pun tak seindah yang terpandang
Topeng topeng kemunafikkan jelas tergambar di sana
Aku hanyalah wanita jalanan
Debu adalah temanku
Kebisingan adalah laguku
Peluh adalah selimutku
Sumpah serapah dan makian adalah nyanyian ku
Dan hanya satu yang ku punya
Ketulusan tlah terpatri di jiwa
Dan tak kan berubah
Walau bumi tlah menanamku
Oleh: Lilik Puji Lestari
Aku bukanlah wanita hebat
Aku bukanlah wanita terbaik
Bukan pula wanita bak peri khayangan
Aku hanyalah..
Tulang yang terlapisi daging dengan selimut kulit
Yang mulai mengeriput di makan jaman
Aliran darahku pun bukan kesucian
Mengalir darah hitam yang penuh dusta dan dosa
Mulut dan lidʌhku..
Bukanlah murni yang ku keluarkan
Hanyalah dusta dan kebohongan yang terucap
Parasku pun tak seindah yang terpandang
Topeng topeng kemunafikkan jelas tergambar di sana
Aku hanyalah wanita jalanan
Debu adalah temanku
Kebisingan adalah laguku
Peluh adalah selimutku
Sumpah serapah dan makian adalah nyanyian ku
Dan hanya satu yang ku punya
Ketulusan tlah terpatri di jiwa
Dan tak kan berubah
Walau bumi tlah menanamku