Puisi Ketentraman Hati Dan Kemantapan Berfikir
Puisi Ketentraman Hati Dan Kemantapan Berfikir
Oleh: Panji Kalimasada
Sementara menahan gemuruh
Merah kami tak kunjung hijau dan menguning
Duduk ditepi waktu sejengkal dari neraka
Petir menyambar dilutut sampai betis
Dimeja diskusi rimbanya tertuang
Bahkan sampai dirʌnjang menelisik hati
Diantarkan fantasi jadi air mata
Duduk bersila sambil tersenyum
Ketentraman lahirkan sajak
Namun merah kami tak kunjung hijau lalu menguning
Esok pulang jadi amarah lagi
Esok pulang jadi tak begini lagi
Esok berpulang dipancung leher oleh peradaban
Sembunyi dibalik daun pintu fantasi yang menggila
Nanar kami meratap,gelisah dikonsumsi
Cepat dengan ambisi
Ambisi hilangkan nurani
Ambisi menelʌnjangi makna
Ambisi adalah gaun pengantin dari khalayak ramai,,
Oleh: Panji Kalimasada
Sementara menahan gemuruh
Merah kami tak kunjung hijau dan menguning
Duduk ditepi waktu sejengkal dari neraka
Petir menyambar dilutut sampai betis
Dimeja diskusi rimbanya tertuang
Bahkan sampai dirʌnjang menelisik hati
Diantarkan fantasi jadi air mata
Duduk bersila sambil tersenyum
Ketentraman lahirkan sajak
Namun merah kami tak kunjung hijau lalu menguning
Esok pulang jadi amarah lagi
Esok pulang jadi tak begini lagi
Esok berpulang dipancung leher oleh peradaban
Sembunyi dibalik daun pintu fantasi yang menggila
Nanar kami meratap,gelisah dikonsumsi
Cepat dengan ambisi
Ambisi hilangkan nurani
Ambisi menelʌnjangi makna
Ambisi adalah gaun pengantin dari khalayak ramai,,