Puisi Kekasihku, Oleh Noor Ho
PUISI KEKASIHKU
Oleh: Noor Ho
Aku ingin
menerjemahkan diam-mu
dan amarah yang terpendam di langit-langit
hatimu yang kian sembunyi.
Dimanakah rona pelangi di matamu dan kuncup
senyum yang lama tak merekah?
Aku ingin menyibak awan yang bergelayut
sebelum gerimis jatuh meleleh di pipimu.
Atau berceritalah tentang cemburu yang
memanggangmu yang sebenarnya aku tak tahu?
Kekasih, apalah artinya diam kalau itu siksa.
bicaralah sebebas angin menerpa
aku akan mendengar gemuruhnya
Selamanya kita adalah sisi mata uang yang berbeda
manalah mungkin kita sehebat
Ratna dan Galih?
atau Rama dan Shinta?
Marilah kita saling menimpali
kekurangan.
dan saling memegang cermin agar salah dan
bener kita adalah milik kita bersama.
Oleh: Noor Ho
Aku ingin
menerjemahkan diam-mu
dan amarah yang terpendam di langit-langit
hatimu yang kian sembunyi.
Dimanakah rona pelangi di matamu dan kuncup
senyum yang lama tak merekah?
Aku ingin menyibak awan yang bergelayut
sebelum gerimis jatuh meleleh di pipimu.
Atau berceritalah tentang cemburu yang
memanggangmu yang sebenarnya aku tak tahu?
Kekasih, apalah artinya diam kalau itu siksa.
bicaralah sebebas angin menerpa
aku akan mendengar gemuruhnya
Selamanya kita adalah sisi mata uang yang berbeda
manalah mungkin kita sehebat
Ratna dan Galih?
atau Rama dan Shinta?
Marilah kita saling menimpali
kekurangan.
dan saling memegang cermin agar salah dan
bener kita adalah milik kita bersama.